TAPANULI SELATAN - Tak hanya di Padangsidimpuan, wilayah Tapsel juga terdampak pasca terjadinya gempa dengan kekuatan 5,5 SR Jumat kemarin. Pihak BPBD Tapsel mencatat, sebanyak 71 bangunan mengalami rusak.

Kepada BPBD Tapsel Ibrahim Lubis melalui Anggotanya Golfrid L Tobing memaparkan, sesuai hasil pendataan yang dilakukan pihaknya paska terjadinya gempa pada Jumat (14/7/2017) kemarin, ada sebanyak 71 bangunan yang terdampak dan mengalami kerusakan.

"Untuk jumlah total ada sebanyak 71 bangunan yang rusak dan berada di dua desa yaitu, Desa Sitaratoit dan Batu Layan Sigordang, Kecamatan Angkola Barat, Tapanuli Selatan," jelasnya, Senin (17/7/2017).

Untuk Desa Sitaratoit, urainya, sebanyak 21 unit rumah warga dan 1 bangunan MCK Masjid setempat rusak. Dan di Desa Batu Layan Sigordang sebanyak 47 unit rumah rusak, 1 bangunan MCK masjid terdampak serta 1 bangunan madrasah juga mengalami kerusakan.

"Itu hasil pendataan yang kita lakukan paska terjadinya gempa hingga Minggu (16/7/2017) kemarin," tukasnya.

Sementara, Kepala BPBD Tapsel Ibrahim Lubis mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai penanganan, mulai dari membantu warga, memberikan bantuan, mendirikan posko dan menghimbau warga agar tidak panik.

"Dan yang paling penting, jangan mudah terpancing dengan isu-isu atau info yang tidak benar," katanya.

Untuk Posko, pihaknya mendirikannya di madrasah yang berada dekat lokasi. Dan semua yang sudah didata, akan ditindaklanjuti kembali.

"Petugas BNPB Pusat juga sudah turun untuk memantau penanganan yang dilakukan, begitu juga soal isu yang berkembang dan banyak membuat warga panik, sudah dibantah pihak BNPB. Tetap tenang dan kondusif," imbaunya lagi.

Kasi Persiapan Peralatan BNPB Pusat Surya Fajar yang datang meninjau kondisi daerah pasca terjadi gempa, mengaku sudah melihat keadaan yang ada. Dia pun mengapresiasi pihak Pemerintah Daerah (Tapsel dan Padangsidimpuan_RED) yang langsung bekerja dan berperan aktif.

"Dari hasil yang kami tinjau, kita berikan apresiasi kepada pemerintah daerah atas langkah-langkah yang sudah dilakukan terkait penanganan darurat. Seperti melakukan rapat koordinasi, menggerakan seluruh SKPD. Begitu juga dari pihak TNI dan Polri yang sudah membantu melakukan assesment," tandasnya.