MEDAN - Satuan tugas (Satgas) ketahanan pangan hingga saat ini memang belum menemukan indikasi permainan harga sembako dan penimbunan sembako. Meski demikian, satgas ketahan pangan yang melibatkan Pemko Medan dan Bulog masih terus bekerja memantau harga sembako di pasaran. "Satgas ketahanan pangan belum dibubarkan. Masih terus bekerja memantau harga sembako di pasaran," jelas Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho pada wartawan usai shalat zuhur, Rabu (12/7/2017) di Masjid Nurfallah Polrestabes Medan.

Lebih jauh, tolok ukur suksesnya Satgas dibentuk tidak mesti harus ada temuan (tangkapan). Dengan tidak adanya kelangkaan dan lonjakan harga sembako selama bulan Ramadan sampai usai Hari Raya Idulfitri 1438 Hijriah menjadi bukti Satgas ketahanan pangan bekerja efektif.

"Coba kita perhatikan bersama selama bulan Ramadan hingga berakhirnya Hari Raya Idulfitri tidak ada kan kelangkaan dan lonjakan harga Sembako. Semua harga di pasar tetap stabil. Ini membuktikan Satgas ini bekerja maksimal,"sebutnya.

Sebelumnya, guna mengantisipasi kelangkaan dan penimbunan bahan pangan (sembako) selama bulan Ramadan Polrestabes Medan bentuk Satgas ketahanan pangan. Satgas ini juga melibatkan pemerintah daerah (Pemko Medan), Bulog dan instansi terkait.

Kapolrestabes Medan, mengingatkan agar jangan ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum bulan puasa Ramadan untuk mencari keuntungan sepihak dengan melakukan penimbunan bahan pokok. Penimbunan bahan pokok adalah tindakan pidana dan polisi siap menjeratnya dengan sederet pasal.

"Kita juga harapkan informasi dari masyarakat untuk menindak spekulan nakal. Agar harga pangan selama bulan Ramadan nanti tetap stabil," tukasnya.