DUA foto menampilkan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan, duduk satu meja dengan dua pelaku pengeroyokkan ahli IT Hermansyah viral di media sosial. Menurut Polri, hal itu biasa dan bukan perlakuan istimewa dari kepala satuan wilayah terhadap pihak berperkara.

"Hal ini suatu yang biasa, bahkan kadang-kadang seorang pimpinan di suatu kesatuan tersebut itu ikut di dalam sel untuk berbicara kepada mereka yang dianggap memiliki informasi penting yang tidak mau dikeluarkan ke penyidik," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Menurut Martinus, seorang kepala satuan wilayah menemui hingga mengajak makan tersangka pidana di dalam markas kesatuannya adalah bagian teknik pendekatan humanis kepolisian terhadap pihak berperkara guna mendapatkan informasi tersembunyi.

"Itu hal yang biasa dilakukan oleh pimpinan Polri, para kepala kesatuan. Itu biasa sekali. Biasa, bukan hal yang tabu, bukan perlakuan istimewa," katanya.

Selain menjamu makan minum, dalam pendekatan humanis pemeriksaan, seorang kepala kesatuan wilayah juga bisa mendatangi tersagka ke dalam selnya hingga mendatangkan anggota keluarganya.

"Itu suatu hal yang lumrah. Humanis lah. Apalagi Pak Iwan berlatar belakang reserse," ujarnya.

Menurut Martinus, teknik pendekatan humanis dalam pemeriksaan ini bisa diterapkan terhadap kasus-kasus yang menonjol. Yakni, kasus dengan banyak korban maupun korbannya merupakan figur publik.

Bahkan, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan juga sempat menemui penyidik KPK Novel Baswedan di rumah sakit pasca-terjadi kasus penyiraman air keras pada April 2017 lalu.

Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, juga menyampaikan hal senada atas beredarnya foto Kapolda Metro Jaya dan KapolrestaDepok berada satu meja dengan sajian makanan kecil di sebuah ruangan.

"Kedua, bahwa Pak Kapolda makan dengan tersangka dalam rangka pendekatan. Kemungkinan dia (tersangka) akan lebih mengungkapkan sesuatu informasi yang lain dari sisi humanisnya. Jadi, enggak ada masalah," tegas Setyo.

"Tidak (perlakuan khusus). Semuanya kami perlakukan sama. Kadang polisi harus memancing dulu, kami ajak makan dulu, supaya lebih terbuka," katanya.