SURABAYA - Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti menyebut ada indikasi Pilkada Jatim 2018 didesain dengan calon tunggal. Mencium skenario politik tersebut, diapun menyatakan akan maju sebagai calon gubernur Jatim melalui jalur partai.

Namun niatnya itu tentu memancing beberapa reaksi dari lawan politiknya, terutama tuduhan soal La Nyalla yang dianggap anti terhadap salah satu pasangan calon yakni Gus Ipul.

Membantah tudingan tersebut, kepada GoNews.co, La Nyalla secara tegas mengatakan, dirinya tidak anti terhadap siapapun termasuk Gus Ipul.

"Saya tidak anti sama sekali. Hanya saja, saya tidak ingin Pilkada Jawa Timur cuma calon tunggal. Kenapa? Karena calon tunggal akan menciderai sistem demokrasi yang ada di Jawa Timur," ujar La Nyalla melalui pesan Whatsapp, Senin (10/7/2017).

Jadi kata dia, aroma Jawa Timur mau dibikin calon tunggal. Ini membuat kemunduran demokrasi.

"Iya tidak pantas lah Jawa Timur dengan 38 kabupaten/kota, penduduknya 40 juta, calon gubernurnya cuma satu," sambung mantan Ketua PSSI Ini.

Pria yang juga menjabat Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Jatim ini mengaku mencium sejumlah indikasi Pilkada Jatim didesain dengan calon tunggal. Namun dirinya malah dituding anti terhadap salah satu calon.

"Faktanya kan banyak yang sudah dilempar sama media kan calon tunggal. Khofifah buntutnya kan belum pasti, apalagi ada penolakan dari PKB. Yang sudah pasti kan Gus Ipul. Sekarang sedang digalang sama mereka, digalang dari partai ke partai supaya muncul calon tunggal," ujarnya.

Saat disinggung sosok calon tunggal yang dipasang dalam Pilkada Jatim 2018, La Nyalla kembali menyebut nama Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang saat ini menjabat Wagub Jatim.

"Yang sudah ada (partai pengusung) kan Gus Ipul yang keliling ke mana-mana kan, keliling ke partai-partai," ungkapnya.

Dengan adanya aroma skenario politik tersebut, diakui La Nyalla, membuat dirinya tetap akan maju dalam Pilgub Jatim.

"Kita masih menjajaki beberapa partai, dan ini juga yang membuat semangat saya untuk maju Pilkada Jatim. Pendukung-pendukung saya menginginkan saya maju secara independen, tapi biarlah mereka kan punya ide sendiri. Kalau saya insyaallah dari partai," tegasnya.

Terkait rencana pencalonannya itu, La Nyalla juga akan menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, dimana salah satunya Gerindra.

"Saya kan kader Gerindra, saya tinggal ngomong dulu sama induk organisasi, bagaimanapun juga saya harus mengikuti aturan partai, " pungkas La Nyalla ***