BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mencetuskan sejumlah program unggulan dalam lima tahun ke depan, salah satunya adalah program Aceh bebas dari pasung. Hal ini disampaikan saat melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh di Gedung DPRK Banda Aceh, Jumat (7/7/2017).

"Program Aceh bebas pasung akan saya lanjutkan lagi. Kalau dalam bahasa Aceh namanya Aceh hana jadeh pungoe (tidak jadi gila)," kata Irwandi yang disambut tawa hadirin. 

Irwandi menjelaskan bahwa ia akan mencanangkan kembali program yang pernah ia cetuskan saat memimpin Aceh tahun 2006 lalu, yaitu membebaskan masyarakat Aceh dari pemasungan dan penyakit gila. 

Kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh yang dilantik pada Sidang Paripurna DPR Kota tersebut, Irwandi Yusuf meminta agar keduanya membina komunikasi dan hubungan kerja yang harmonis dengan legislatif supaya pembangunan Kota Banda Aceh berjalan sesuai dengan yang telah ditargetkan.

"Sebagai orang yang punya hobi bermain sepak bola, Aminullah diminta Irwandi untuk tidak menendang "bola liar" ke gawang sendiri. Lebih bagus lagi jika tidak ada bola liar," ujar Irwandi memberi kiasan.

Gubernur mengharapkan Eksekutif dan legislatif agar akur. Keduanya mengemban amanah rakyat. Jangan pernah kedepankan ego sektoral.

Irwandi menyebutkan, dirinya percaya bahwa Aminullah dan Zainal akan mampu melaksanakan tugas sebagaimana amanah yang telah diberikan oleh masyarakat Kota Banda Aceh.

Hal yang pertama harus dilakukan Aminullah, kata Irwandi, adalah mengeratkan kembali persatuan antara masyarakat. "Perbedaan pilihan saat pilkada tidak menjadi sebab perpecahan di masyarakat. Rangkul kembali semuanya untuk membangun Kota Banda Aceh." Harapnya.

Irwandi menambahkan, sebagai ibu kota provinsi, Banda Aceh punya nilai strategis. "Kota ini adalah pusat pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa, gerbang hubungan Aceh dengan dunia," kata Irwandi. 

Parameter keberhasilan Aceh dalam pembangunan, lanjut Irwandi terlihat dari majunya Banda Aceh. Wajar jika sorotan pembangunan di ibu kota provinsi ini begitu tinggi.

Turut hadir pada pelantikan itu, Anggota DPR RI, anggota DPD RI, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Mulyadi Nurdin, tokoh masyarakat, serta sejumlah tamu undangan lainnya.