BINJAI - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) memperketat penjagaan pasca penyerangan dan menewaskan personel Pelayanan Markas (Yanma) Polda Sumut oleh teroris, Minggu (25/6/2017) kemarin. Semakin ketatnya penjagaan terlihat saat memasuki pintu satu Polda Sumut, Selasa (27/6/2017). Sebanyak empat hingga lima petugas kepolisian bersenjatakan laras panjang berdiri tegak di pos jaga.

Tamu yang masuk harus menunjukkan identitas dan tujuan datang ke Polda Sumut. Untuk memastikan tamu yang datang tidak membawa benda berbahaya, sesekali petugas melakukan pemeriksaan.

Selain menenteng senjata serbu, petugas yang berasal dari satuan Shabara tersebut juga melengkapi diri dengan rompi anti peluru.

Peredam peluru tersebut mulai digunakan pasca serangan Ardi Ramadan dan Syawaludin Pakpahan yang menewaskan Ipda Anumerta Martua Sigalingging.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan membenarkan semakin ketatnya penjagaan di pintu masuk Polda Sumut.

Katanya, pengamanan sengaja diperketat untuk mengantisipasi aksi serangan lain dan kejadian tidak terduga.

Namun katanya, dia belum mengetahui apakah bentuk pengamanan tersebut akan terus dipertahankan atau hanya sementara.

"Para petugas yang berjaga itu, petugas yang diperbantukan. Saya belum tau apakah mereka akan seterusnya menjaga Polda atau sementara," katanya.