MEDAN-Sebanyak 200.000 pelanggan dari 3.350.000 pelanggan di Sumatera Utara (Sumut) tercatat masih menunggak Rp 158 miliar di akhir bulan ini. Jumlah itu, ternyata mencapai 20% dari total omzet yang harus dihimpun PT PLN Wilayah Sumut.

"Tunggakan itu mencapai hampir sekitar 20% dari total omzet PLN Wilayah Sumut yang mencapai Rp 712 miliar. Paling banyak tentunya adalah pelanggan rumah tangga. Kalau industri tidak berani menunggak. Karena mereka takut akan diputus," kata Manager Niaga PLN Wilayah Sumut Jadima Purba dan Manager Distribusi PLN Wilayah Sumut Budionodalam konfrensi pers kesiapan PLN menghadapi Lebaran.

Jadima mengatakan, seharusnya dengan uang sebesar itu yang masih berada di pelanggan sudah bisa diputar oleh perusahaan untuk keperluan pengembangan layanan. Untuk itu, dia juga berharap dengan media massa bisa membantu dalam memberitahukan ke masyarakat akan pentingnya membayar tagihan listrik tepat waktu.

"Kita juga sudah menekankan kepada jajaran kita untuk lebih keras. Agar kalau menunggak, langsung putus saja. Jadi biar tidak lagi jadi masalah hal-hal seperti ini. Ini yang perlu kita tekankan,"ujarnya.

Sementara itu, Manager Distribusi PLN Wilayah Sumut Budiono mengatakan pada rata-rata pemakaian harian dan beban puncak mencapai sekitar 1.900 MW. Sedangkan selama Lebaran dan libur Idul Fitri nanti banyak kawasan industri yang libur dan pasti akan berdampak pada daya mampu yang disalurkan.

"Sepi tentunya, seperti kawasan industri di Medan dan Tanjung Morawa itu. Bisa sampai 500 MW tidak terpakai, atau beban puncak hanya mencapai 1.900 MW saja," ungkapnya.

Dari beban puncak itu saja, pihaknya bisa menghemat atau surplus hingga 500 MW. Belum lagi ditambah daya mampu yang dihasilkan deri pembangkit milik PLN. "Kita optimis kesiapan kita sangat serius untuk pelayanan kelistrikan semakin handal," jelasnya.