MEDAN-Tren konsumsi masyarakat Provinsi Sumut di bulan Juni 2017 dipastikan meningkat. Hal ini terutama didorong oleh konsumsi karena kebutuhan masyarakat di Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan Dompak Pasaribu mengatakan meningkatnya tren konsumsi tersebut, mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumut.

"Konsumsi meningkat karena hari raya besar keagamaan seperti Idul Fitri, artinya bahwa pertumbuhan ekonomi di Juni diprediksi kuat dari tren konsumsi yang meningkat," kata Dompak Pasaribu.

Dompak mengatakan meningkatnya konsumsi karena hari besar keagamaan adalah hal yang lumrah. Sebab masyarakat umumnya mempersiapkan diri menyambut hari besar keagamaan dengan membeli kebutuhan atau perlengkapan.

Sehingga tidak heran jika pasar modern atau retail maupun pasar tradisional menjajakan banyak komoditas. "Kita bisa lihat bagaimana drastisnya peningkatan aktivitas di pasar," katanya.

Hal yang juga mendorong tingginya aktivitas di pasar itu adalah banyaknya uang yang beredar. Selain karena gaji bulanan, banyaknya uang beredar juga didorong oleh pencairan tunjangan hari raya (THR).

"Banyak uang yang beredar di masyarakat, artinya kemampuan daya beli meningkat sehingga semakin tinggi keinginan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan," katanya.

Lebih lanjut Dompak mengatakan, tren konsumsi yang meningkat memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Artinya banyak sektor yang bergairah karena tingginya konsumsi itu.

Seperti fashion dari industri textil, kendaraan bermotor dari industri otomotif, daging segar dari usaha daging, kebutuhan pokok dari usaha kecil menengah, jajanan atau penganan lainnya. Artinya konsumsi memberi dampak (multiplier effect) bagi sektor-sektor ekonomi.

Namun meningkatnya tren konsumsi masyarakat, harus mampu dimanfaatkan pemerintah untuk majunya sektor-sektor usaha, sehingga terdorong timbulnya sektor-sektor usaha yang baru dan penyerapan tenaga kerja.

"Konsumsi yang meningkat juga harus dimanfaatkan pemerintah untuk pendapatan negara dari pajak dan lainnya," tambahnya.

Sebelumnya, prediksi terdongkraknya pertumbuhan ekonomi yang disumbangkan konsumsi juga disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi. Dikatakan, faktanya dari tahun-tahun sebelumnya, konsumsi barang dan jasa di kebanyakan sektor usaha karena hari raya besar keagamaan.

"Artinya konsumsi yang meningkat ini terjadi di seluruh daerah di Sumut bahkan juga secara nasional. Ini di satu sisi adalah hal yang positif, namun tidak baik kalau konsumsi meningkat untuk jangka waktu yang lama," katanya.