MEDAN- Sunaryo (50) Warga Medan Polonia merasa sumringah. Tiba-tiba Minggu (18/6/2017)  seseorang memanggilnya untuk ikut ke Jalan Ternak yang merupakan lokasi pembagian sembako yang digelar PSMTI Kecamatan Medan Polonia.

“Alhamdulillah, setidaknya beban 3 hari ini terselamatkan. Gak perlu beli beras, ada minyak goreng, gula, mie instan, bubuk teh. Semoga yang Allah memberikan kebaikan bagi orang yang menyumbang ini,”ungkap Sunaryo.

Sehari-harinya Sunaryo bekerja sebagai tukang beca keliling. “Pendapatan tidak tentu lah  buk. Kadang Rp80 Ribu, kadang Rp100 Ribu, tapi kadang hanya pas beli rokok,”ujarnya. Sementara beban hidup membengkak. “Biaya anak sekolah, bayar sewa rumah tiap bulan. Tapi ya disyukuri aja hidup ini bu. Jangan banyak menuntut. Dikasih sehat saja sudah syukur,”terangnya lagi.

Senyum yang sama juga tergambar dari raut wajah 300-an masyarakat kurang mampu lainnya di acara pembagian sembako yang digelar PSMTI Kecamatan Medan Polonia.

Ketua PSMTI Medan Polonia Cia Yong menuturkan rasa bahagia bisa berbagi kebahagiaan jelang lebaran. “Kami perkumpulan masyarakat Tionghoa secara suka rela bersatu mengumpulkan dana yang kemudian uang yang terkumpul dibelikan paket Sembako. Mudah-mudahan gerakan ini bisa sedikit membantu masyarakat yang kurang mampu,”ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PSMTI Kota Medan, Djono Ngatimin SH menjelaskan rasa prihatinnya di tengah masyarakat yang mensterotip etnis Tionghoa seolah-olah sebagai suku yang glamour karena kekayaannya. “Pada kenyataannya banyak juga etnis Tionghoa yang hidupnya susah. Kita berharap jangan lah kita dikotak-kotakkan. Karena pada kenyataannya Tionghoa juga  bagian dari masyarakat Indonesia. Marilah kita bahu membahu membangun Indonesia yang lebih baik,”tuturnya.