MEDAN - Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengatakan dalam upaya menangkal radikalisme di kampus, maka mulai tahun ini USU akan memberikan materi bela negara dan wawasan kebangsaan melalui program pengenalan mahasiswa baru. “Pemahaman bela negara dan wawasan kebangsaan itu penting diberikan kepada para mahasiswa untuk memperkuat kesatuan dan persatuan dalam menegakkan NKRI yang merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi dengan berdasarkan Pancasilan dan UUD 1945,” kata Rektor USU disela berbuka puasa baru -baru ini.

Runtung menegaskan, USU merupakan kampus yang bebas dari gerakan radikalisme, sebab gerakan itu bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bahkan untuk menyatakan diri bahwa kampus bebas radikalisme, kata Runtung, dirinya beserta seluruh rektor PTN dan PTS se Indonesia akan mendekrasikan NKRI adalah harga mati yang dijadwalkan pada 10 atau 11 Juni 2017.

Menurut Runtung, kegiatan buka puasa bersama dengan civitas akademika USU selain sebagai bentuk meningkatkan silaturahmi juga meningkatkan rasa toleransi dengan mengundang dari unsur non muslim.

Buka puasa bersama di pelataran halaman belakang Biro Rektor USU ini dihadiri Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) USU, Fahmi Natigor Nasution dan sejumlah unsur pimpinan rektorat, para dekan dan civitas akademika serta pimpinan RS USUdan ratusan undangan lainnya. 

Acara buka puasa bersam diisi dengan tausiah yang disampaikan KH Nazarudin Hasibuan menyampaikan mengenai akhlak manusia dan dilanjutkan shalat maghrib.