KISARAN-Beras sejahtera atau yang lebih dikenal dengan raskin (beras raskin) tidak layak konsumsi di temukan di sejumlah desa di Kecamatan Tinggi Raja,Asahan.

Hal tersebut diutarakan oleh Hamdan (45) salah seorang warga di Desa Padang Sari,Kecamatan Tinggi Raja. Dirinya menjelaskan bahwa beras yang di kirim beberapa hari lalu dinilai jelek dan tidak layak konsumsi.

"Beras rastra yang di kirim pihak Bulog jelek dan tidak layak konsumsi manusia," ujarnya dengan nada kesal.

Hal senada juga diutarakan oleh Fahmi, warga di Desa Teratai. dirinya menjelaskan bahwa pihak Desa setempat terpaksa membagikan beras tersebut meski menurut mereka tidak layak konsumsi, “Mau gimana lagi mas, adanya kaya gini, beras tersebut terpaksa diterima walau hati tak rela," ucapnya.

Berasnya hitam, lanjut Fahmi,banyak kotoran dan kecil kecil seperti kutu. "Pokoknya bang,beras tersebut sungguh tidak layak untuk di konsumsi, kapan sih beras dari bulog itu kualitasnya bagus, seingat saya, belum pernah saya menerima beras rastra yang bagus,” ungkap Fahmi.

Sementara itu, Camat Tinggi Raja Yasser ketika dikonfirmasi melalui via telepon seluler menjelaskan, dirinya sudah mendengarkan informasi keluhan warganya terkait beras rastra yang dinilai tidak layak konsumsi tersebut.

"Keluhan warga dibeberapa Desa tersebut sudah saya sampaikan langsung kepada Kepala Bulog Asahan. Hasilnya, pihak Bulog Asahan akan menukar beras yang dianggap tidak layak konsumsi tersebut," ujar Camat Tinggi Raja.

Ditempat terpisah, Samuel Lubis selaku kasi pelayanan publik pada Bulog Asahan menjelaskan bahwa beras yang dianggap rusak tersebut sudah ditukar kepada beberapa Desa yang berada di di Kecamatan Tinggi Raja. "Pihak Bulog Asahan sudah mengganti semua beras yang di keluhkan oleh masyarakat di Kecamatan Tinggi Raja tersebut," akunya.

Ketika ditanya tentang kualitas beras yang dinilai tidak layak, Samuel mengatakan pihaknya mengaku tidak dapat berbuat banyak, pasalnya beras bulog sebelumnya telah disimpan terlebih dahulu di Gudang Bulog.

"Lamanya waktu simpan juga mempengaruhi kualitas beras,” jelas Samuel.