JAKARTA - Ketum PBNU Said Aqil Siroj memberi ceramah pengantar buka puasa bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah tokoh nasional di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO).

Said Aqil bicara soal relasi budaya dan agama Islam.Said Aqil mengawali ceramahnya dengan menjelaskan tentang arti dari Islam dan hubungannya dengan manusia. Menurutnya, Islam penuh kasih sayang.

"Antara insan dan Islam sangat cocok sekali, sangat sesuai sekali. Manusia memiliki amanat di muka bumi membangun kehidupan harmonis. Dengan Islam, manusia akan menjaga perdamaian keselamatan," kata Said Aqil di Jl Karang Asem No 34, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2017).

Said Aqil lalu bicara soal apa yang membuat manusia terus berkonflik. Menurutnya, ada dua hal pemicu konflik insaniyah (manusia).

"Yang menjadikan kita konflik adalah hawa nafsu. Ada dua, ghadabiyah dan syahwatiyah. Kalau nafsu ghadabiyah seperti, 'saya harus menang, saya harus ketua, saya di depan'. Apa tidak boleh? Boleh asal tak mengganggu insaniyah," terangnya.

"Syahwatiyah, uang harus banyak, pabrik harus banyak, mobil harus banyak satu lagi..harus banyak, banyaklah pokoknya. Apa nggak boleh? Boleh, orang Islam harus kaya. Dalam mencapai kekayaannya tak mengotori insaniyah," sambungnya.

Oleh karenanya, Said Aqil berpesan manusia harus membangun bumi dengan sebaik-baiknya. Dia lalu menyinggung soal budaya dan agama Islam.

"Agama harus betul kita hayati. Bangun, syiarkan di atas tanah air yang kokoh, bumi pertiwi yang kuat. Islam nusantata kita pertahankan budaya dan jadikan itu infrastruktur agama, jangan dibalik. Gamis untuk demo, nggak bener. Sarung budaya untuk salat. Jangan kebalik, ibadah untuk bisnis, salat Jumat untuk politik," terangnya. ***