JANTHO - Bulan suci Ramadan bukanlah suatu hambatan bagi para karyawan dalam bekerja serta meningkatkan kinerja. Puasa jangan dijadikan alasan untuk tidak menjalankan tugas.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Aceh, Mulyadi Nurdin, saat menjadi narasumber pada acara Spiritual Serambi FM dengan tema Puasa dan Etos Kerja di Kantor Serambi Indonesia , Meunasah Manyang, Aceh Besar, Senin (5/6/2017).

“Justru di bulan puasa ini kita harus bisa meningkatkan kinerja dan pelayanan,” ujarnya.

Mulyadi menjelaskan, selama Ramadan, Pemerintah sudah mengatur jadwal kerja para pegawai.

Pegawai masuk kerja seperti biasa pada jam 08.00 WIB, tapi pulangnya dipercepat yaitu pukul 15.00 WIB.

“Ini karena waktu istirahat disingkatkan dan waktu makan siang ditiadakan,” ucapnya.

Meski demikian, lanjut Mulyadi, pelayanan tetap tidak boleh berhenti dan para pegawai dituntut untuk dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab seperti biasa atau bahkan meningkatkan kinerja.

“Banyak orang menjadikan puasa sebagai pembenaran atau alasan untuk bermalas–malasan dalam bekerja. Padahal pada jaman Rasulullah, puasa tidak sama sekali mengurangi nilai-nilai keberhasilan dan perjuangan,” ujar Mulyadi.

Berdasarkan catatan sejarah, kata Mulyadi, banyak peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadan, termasuk beberapa peperangan, seperti perang Badar, penaklukan Mesir, Penaklukan Andalusia dan perang salib  yang dimenangkan oleh orang-orang Islam pada zaman Rasulullah dan para sabahat.

“Umat Islam pada saat itu tidak menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak ikut berperang,” jelasnya.

“Bahkan proklamasi Republik Indonesia juga terjadi di bulan Ramadan, dan pada saat itu Seokarno sebagai proklamtor juga diriwayatkan dalam keadaan berpuasa,” sambung  Mulyadi.

Ia juga menyampaikan, bekerja juga merupakan bagian dari pengabdian dan juga ibadah jika dilakukan dengan dasar niat yang baik. (Rel)