MEDAN-Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel memaparkan kasus bandar narkoba ke-12 dan 13 yang ditembak mati oleh personil Polda Sumut di Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Medan, Jalan Wahid Hasyim.

Dalam paparan kasus itu, Kapolda Sumut didampingi Dir Resnarkoba Kombes Pol Edi Iswanto, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kabid Humas Kombes Pol Rina Sari Ginting.

Mahdi alias Panglima Mahdi, mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) jadi bandar narkoba yang ke-12 yang ditembak mati.

Panglima Mahdi ditembak mati bersama rekannya, Zahri (mayat ke-13) di Jalan Tol Tanjung Mulia Medan pada Sabtu (3/6/2017) tadi malam.

"Bandar narkoba yang keduabelas dan tiga belas yang ditembak mati oleh petugas Ditresnarkoba Polda Sumut ini melawan petugas ketika dilakukan penangkapan di jalan Tol tadi malam," tutur Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di depan kamar mayat RS Bhayangkara Medan.

Kapolda menegaskan bahwa ia dan jajaran konsisten untuk terus melakukan pemberantasan narkoba secara komprehensif, baik melalui cara lunak sampai dengan cara yang tegas.

Info diperoleh dari Kapolda Sumut, bahwa jaringan narkoba ini sebanyak 3 (tiga) orang, dua tewas saat penangkapan sedangkan 1 (satu) orang lagi diamankan di Polda Sumut. Ketiganya sudah diikuti sejak memasuki wilayah kabupaten Langkat, di Besitang.

Dalam kumpulan barang bukti yang dipaparkan terdapat 1 (satu) pucuk senjata api genggam warna hitam, tiga unit mobil, sejumlah HP dan 5 bungkus narkoba jenis Sabu.