MEDAN-Tidak memiliki penglihatan, tak menutup kesempatan bagi para penyandang tuna netra untuk membaca Alquran.


Bukitnya, sebanyak 60 penyandang tuna netra yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) bisa melakukan tadarus Al Quran bersama.

Kegiatan tersebut diadakan di Sekretariat Pertuni Sumut, Jalan Sampul no 30 Medan.

Wakil Ketua Pertuni Sumatera Utara, Saiful Bakti Daulay, menjelaskan bahwa tadarusan bersama tersebut merupakan agenda rutin Pertuni.

"Biasanya dilalukan tiap hari kamis, sebulan empat kali," jelasnya.

Penggunaan huruf Braille merupakan sebuah metode dari tadarus bersama ini. Menurut Saiful, Alquran Braille tersebut dapat dibawa jamaah pulang untuk dipelajari di rumah.
Ia juga bersyukur, di Bulan Ramadan ini, jemaah tuna netra yang ikut dalam tadarus bertambah banyak.

"Di hari biasa ada 40 orang, tapi kali ini mencapai 60 orang," ujarnya.

Para jamaah tersebut, menurut Saiful berasal dari berbagai daerah seperti, Deli Serdang, Kampung Lalang, dan Diski.

"Mereka diantar sanak saudaranya, ada juga yang naik becak mesin,sendiri," ungkapnya.
Saiful menjelaskan, para Jamaah menghabiskan dua jus setiap kali pertemuan. Tadarus tersebut dipandu oleh tiga pengajar, yaitu Khairil Anwar, Norman Ritonga dan Sofia yang juga penyandang disabilitas tuna netra.

Nantinya menurut Saiful, para jemaah tuna netra akan mengkhatamkan Alquran, pada tanggal 11 Juni. Ia juga berterima kasih kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Gerakan "One Day One Juz", yang telah mendukung kegiatan tersebut.