MEDAN-Walau bangunan Pasar Aksara telah rata dengan tanah, hingga kini DPRD Medan tak tau peruntukkan bangunan bekas Pasar Aksara tersebut.

Ketua Komisi C DPRD Medan, Boydo Panjaitan bahkan tak tau bahwa Pasar Aksara telah rata dengan tanah.

"Gak ada informasi ke kami. Pasar itu roboh, saya pun gak tau. Rupanya penyelidikan sudah selesai?," ucap Boydo saat dihubungi.

Boydo menceritakan bahwa kabar yang beredar di lokasi pasar akan dibangung fly over. Namun pihaknya menolak hal tersebut. Hingga kini Komisi C DPRD Medan tetep meminta lokasi tersebut dijadikan pasar tradisional.

Hal yang sama juga disebutkan Anggota DPRD dari Fraksi PAN Kuat Surbati. "Kami maunya pasar, tapi pemko sebut tidak mungkin dibangun pasar di sana. Pasar akan dipindahkan ke Martondi," ucap Kuat.

Selain pembagunan fly over, kabar yang beredar yakni pembangunan ruang terbuka hijau (RTH). Informasi pembangunan RTH, sebut Kuat berasal dari pernyataan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemko Medan, Qamarul Fattah.

"Saya pernah dengar akan dibangun RTH, tapi coba tanya kembali ke asisten pemko itu," sambung Kuat.

Wartawan lantas menghubungi Qamarul namun nomor ponselnya tak aktif. Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution juga tak membalas pesan singkat dan telepon wartawan.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Wiriya Alrahman juga tak mengetahui peruntukkan lokasi Pasar Aksara tersebut. Menilik hal ini, Kuat mengkritik koordinasi lintas sektor di Pemko Medan.

"Bappeda harus tau itu lokasi tersebut akan dijadikan apa, mereka kan perencanaan kota. Ini aneh," tegasnya.

Sekedar informasi, Pasar Aksara terbakar pada 12 Juli 2016. Robohnya bangunan pasar terasa seperi gempa bumi.