MEDAN-Khairul Anwar Saragih, 27, menjadi tahfidz (penghafal Alquran) sejak duduk di bangku kelas 2 Aliyah atau SMA.

Ia memulai hafalan Alquran sejak dari kecil, tepatnya kelas 5 SD. Saat kecil ia pun sempat tak percaya ada yang mau dan bisa menghafal Alquran setebal itu.

Tapi kemudian ibunya membawa Anwar bertemu dengan tahfidz Quran yang kemudian memotivasinya menjadi tahfidz.

Kini, Anwar bercita-cita menularkan semangat menghafal Alquran dengan mendirikan pondok Penghafal Alquran Zawiyatul Huffazh, untuk tingkat SMP dan SMA, di Jalan Kepiting 7, Griya III, Medan Labuhan.

Di usianya yang belum genap 27 tahun, Anwar sudah memiliki Pondok Penghafal Alquran yang sudah berjalan setahun belakangan.

Ia menceritakan banyak kemudahan sejak ia memulai menghafal Alquran. Selain ketenangan hati tentunya, ia mendapat beasiswa sekolah selama 9 tahun di pemondokan.

Kemudian dimudahkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di IAIN yang sekarang UINSU dengan beasiswa penuh selama kuliah.

Setamatnya kuliah ia diberi amanah oleh Walikota Medan saat itu Abdillah, untuk menjadi imam mesjid di mesjid Al Husain di Jalan Raya Griya Martubung, Medan Labuhan, yang dibangun Abdillah pada masa pemerintahannya.

"Segala sesuatunya berjalan lancar dan dimudahkan oleh Allah SWT, selain menjadi imam masjid saya juga mendirikan pemondokan untuk tahfidz Quran, dan mengajar di Islamic Center," katanya.

Ia pun menunjukkan banyak piala dan penghargaan di rumahnya yang ia berhasil dapatkan dari menjuarai lomba MTQ dan Tahfidz Quran, baik itu saat duduk di bangku SD hingga mahasiswa. Dan hampir seluruh piala merupakan piala juara 1.

Piala tahfidz Quran yang ia juarai di Bandung menjadi yang paling berkesan karena ia berhasil menjuarai kompetisi tahfidz 20 juz antar provinsi di Indonesia melawan banyak saingan dari seluruh tahfidz di Indonesia.

Ia pun memberi tips kepada masyarakat yang ingin menjadi tahfidz. Kiat pertama untuk menghafal Alquran adalah persiapan untuk menghafal yakni harus pandai baca Alquran dan tajwid serta makhroj hurufnya, bacaannya harus bagus dulu.

Kedua, istiqomah atau konsisten 1 hari 1 ayat (boleh lebih) setiap hari dan ditargetin.
Ketiga, rajin mengulang hafalan.

"Istiqomah menambah hafalan, istiqomah mengulang hafalan dan istiqomah mengaplikasikannya. Saya pun tetap mengulang hapalan setiap hari, sehari bisa 1-3 juz untuk terus istiqomah," jelasnya.

Ia menuturkan banyak belajar dari keistiqomahan orangtuanya yang mendidik 5 anaknya untuk menjadi tahfidz. Kini, 4 dari saudaranya juga sudah hafal Alquran.