MEDAN-Berdasarkan pantauan sejumlah harga kebutuhan pokok di awal ramadhan. Harga ikan laut dan daging sapi sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk jenis ikan dencis sempat meroket hingga 35 ribu per Kg di awal ramadhan. Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gumawan Benyamin kepada wartawan hari ini.

"Sementara itu, di hari jumat H-1 sebelum puasa, harga daging sempat mengalami kenaikan hingga 130 ribu per Kg," katanya.

Dia menjelaskan akan tetapi pada hari ini, harga daging sapi sudah mengalami penurunan dan kembali normal di kisaran harga 110 hingga 120 ribu per Kg. meskipun ada sjeumlah pedagang yang masih menjual di harga 130 ribu per Kg. Pasokan yang sudah mulai melimpah membuat harga daging sapi berangsur mengalami penurunan. Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi konsumen maupun para pedagang.

"Karena sebelumnya pedagang dan konsumen mulai mengeluhkan mahalnya harga daging. Saat ini, pedagang kembali mengeluhkan mahalnya harga pangan holtikultura seperti sayur mayur. Sejumlah barang tersebut cukup langka dan mahal harganya. Meskipun kenaikan harga sayur mayur ini relatif tidak begitu dikuatirkan, dan saya melihatnya kenaikan harga sayur mayur ini hanya akan berlangsung dalam jangka pendek," paparnya.

Dia menegaskan beberapa komoditas sayur mayur ini memang menjadi keluhan konsumen saat awal ramadhan. Dan memag pada umumnya kerap terjadi. Sayur mayur yang berpotensi mengalami kenaikan adalah seperti sawi hijau, kacang panjang, bayam dan beberapa jenis lainnya. Sayuran yang kerap langka di saat ramadahan dan lebaran itu memang terjadi secara musiman.

"Sayuran dari dataran rendah yang paling besar menjadi penyumbang mahalnya harga sayuran saat ini. Karena sebagian petani muslim dan pedagang muslim menghentikan aktifitas di awal ramadahan untuk sementara. Selanjutnya harga akan kembali normal. Di lebaran nantinya juga tidak akan jauh berbeda. Beberapa jenis sayuran yang dihasilkan dari daratan rendah cenderung mengalami kenaikan bahkan bisa naik hingga 4 kali lipat," ungkapnya.

Dia menambahkan tetapi secara keseluruhan tidak mengkuatirkan. Disaat perayaan hari besar, masyarakat kita cenderung mengkonsumsi protein dan tidak begitu mementingkan sayuran. Selain itu sejumlah pengusaha rumah makan juga kerap menghentikan aktifitas dagangannya di awal ramadhan dan disaat lebaran.

"Sehingga permintaan akan sayuran menurun sangat tajam, yang membuat petani menyesuaikan persediaan, bahkan tidak sedikit yang berhenti melakukan aktifitasnya sementara," tambahnya.