MEDAN-Ketersediaan bahan pokok di pasar murah dikhawatirkan kosong menjelang perayaan Idul Fitri. Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta selektif memberikan paket murah agar subsidi bisa dirasakan keluarga kurang mampu.


"Memang perlu diseleksi atau disortir, mana yang layak belanja ke pasar murah, mana yang tidak. Jangan pula masyarakat yang mampu berbelanja di pasar murah. Sementara yang kurang mampu justru tidak bisa mendapat," kata Anggota Komisi C DPRD Medan Salman Alfarisi.

Ada dua cara mengawasi pendistribusian paket bahan pokok subsidi. Pertama, mengecilkan nilai paket subsidi sehingga kuota penerima semakin banyak. Cara kedua, menyeleksi calon penerima berdasarkan kemampuan ekonomi.

"Menurut saya dua alat pengawasan ini diterapkan. Pemko perlu membuat kebijakan. Apakah ingin paket yang ada bisa dinikmati masyarakat banyak atau nilai paket bertambah dengan sistem sortir calon pembeli berdasarkan kemampuan ekonomi," katanya.

DPRD Medan tetap mengawasi jalannya kegiatan pasar murah di 151 titik tahun ini. "Kalau pelaksanaan tahun ini baik dan sukses, tak ada salahnya alokasi APBD untuk pasar murah ditambah tahun depan," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Pasar murah sangat membantu masyarakat. Sebab, harga bahan pokok seperti gula dan beras di bawah harga pasar. Diketahui, setiap menjelang perayaan hari besar keagamaan, bahan kebutuhan pokok kerap naik dari harga bormal.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perdagangan Kota Medan mulai membatasi distribusi sembako di 151 titik pasar murah. Pembatasan demi ketersediaan bahan pokok menjelang Idul Fitri.

"Mendekati bulan puasa ini, daya beli masyarakat memang sangat tinggi untuk berbelanja di Pasar Murah. Saat ini kami terpaksa membatasi stok barang yang ada, seperti gula, beras dan sirup," kata Kepala Dinas Perdagangan Medan Syarif Armansyah Lubis.

Saat ini, setiap titik pasar murah dijatah tiga goni beras dan gula per hari.

Berbeda saat hari pertama pasar murah digelar, pihaknya memasok 1 ton gula pasir/titik pasar murah.

"Mengingat kebutuhan akan gula dan beras cukup tinggi, makanya sekarang kami batasi. Per goni itu beratnya 30 kilo. Jadi kalau dijumlahkan, per hari pasokannya (untuk gula) 90 kilo saja sekarang," katanya.

Membatasi pasokan gula dan beras ini guna menjaga ketersediaan sampai Hari Raya Idul Fitri. "Jangan sampai stok habis sebelum pasar murah berakhir," katanya.

Pasar murah dibuka mulai 17 Mei 2017 hingga 16 Juni 2017. Bahan pangan yang dijual, gula pasir Rp10.500/kg, telur Rp1.085/butir, beras IR 64 Rp8.100/kg, tepung terigu Rp 6.380/kg, kacang tanah kupas Rp23.700/kg, minyak goreng (merk Sania) Rp12.000/kg. Selain itu ada pula berbagai jenis sirup yang dijual di pasar tersebut.