MEDAN-Pengembangan Medan apartemen di Sumatera Utara (Sumut) khususnya di Kota Medan memiliki potensi pasar yang cukup besar dan menjanjikan. Hal itu karena Sumut menjadi salah satu daerah bisnis dan wisata konvensi di Indonesia.

"Kalau kita mengacu pada data dan fakta tentang banyaknya para pekerja dan termasuk calon investor dan wisatawan yang datang dan menetap sementara di daerah ini maka kebutuhan apartemen di Medan sangat penting. Sebab, mereka membutuhkan tempat tinggal," kata Direktur PT Wahid Mega Sindo Benny kepada wartawan di Medan usai melakuan ground breaking The Wahid Private Residences di kawasan Wahid Hasyim, Medan.

Menurut Benny yang didampingi Direktur BnG Property Bambang Irawan, para pekerja yang berasal dari luar Kota Medan, selama ini, biasanya memilih rumah kontrakan atau kost untuk tempat tinggal sementaranya tanpa didukung dengan fasilitas yang lengkap.

Sementara wisatawan termasuk peserta yang mengikuti wisata konvensi atau rapat dan seminar tinggal di hotel juga sering kesulitan mendapatkan kamar saat tingkat hunian padat. "Mengacu pada kondisi itulah, maka apartemen sangat diperlukan dengan konsep hunian modern lengkap dengan fasilitas," ujar Benny.

Tuntutan apartemen dan rumah susun (rusun) ke depan kata Benny, semakin dibutuhkan karena di tengah kebutuhan rumah tempat tinggal semakin besar sementara ketersediaan lahan justeru semakin sulit.

Tidak hanya tempat tinggal, apartemen juga kata dia, sangat cocok untuk dijadikan investasi yang menguntungkan. Sebab, melihat tuntutan tempat tinggal yang cukup tinggi, penyewaan apartemen menjadi salah satu alternatif yang dicari banyak orang.

Apalagi bila apartemen yang disewa sudah dilengkapi dengan fasilitas yang sangat mewah, seperti kolam renang, tempat tidur, kitchen set, wifi, keamanan yang terjamin dan sebagainya. Tentu si penyewa pun tidak akan keberatan atau merasa rugi dengan membayar Rp 5 juta per bulan.

"Tentu dalam waktu singkat investor sudah balik modal untuk selanjutnya pemilik unit apartemen tinggal menikmati margin yang akan diperoleh dari kepemilikan apartemen tersebut," ujar Bambang.

Sumut, kata Bambang, termasuk ketinggalan dibanding dengan Makassar, Semarang dan Yogyakarta dalam pembangunan apartemen. Di sana pembangunan apartemennya cukup pesat.

Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut Denny S Wardhana mengatakan, apartemen akan menjadi salah satu saingan ketat hotel.

"Keleluasaan yang lebih di apartemen bisa menjadi ancaman terhadap bisnis perhotelan. Dan, PHRI sudah mengingatkan agar manajemen hotel membenahi diri mulai dari fasilitas hingga manajemen pelayanannya," kata Denny.

Dia juga mengatakan, dengan fasilitas yang semakin bagus dan banyak serta pelayanan yang prima, tamu-tamu diharapkan tetap memilih hotel sebagai tempat menginapnya.