MEDAN-PON XIX Bandung yang lalu meninggalkan sebuah cerita yang unik. Untuk pertama kalinya Sumut mendapatkan prestasi pertamanya di cabang olahraga karate. Fernanda Edianto adalah atlet yang menghadiahkan medali perunggu diajang tersebut dikelas kata beregu.

Ini merupakan salah satu bukti bahwa Sumut telah bangkit dan mampu bersaing dengan provinsi lain di Indonesia dalam cabang olahraga karate.

Fernanda Edianto, mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU stambuk 2016 ini telah berusaha keras untuk menghadiahi Sumut dengan medalinya. Nanda sapaan akrabnya telah menggeluti dunia karate semenjak duduk di kelas 2 sekolah dasar. Bermula dari kegiatan ekstrakulikuler Nanda mengasah kemampuan karatenya hingga seperti sekarang.

Selama karir karate yang ia geluti Nanda berhasilkan mengumpulkan 33 medali emas, 9 medali perak dan 16 medali perunggu dari perlombaan tingkat daerah, provinsi, nasional hingga internasional.

Kejuaraan piala pemerintah Dalam Negeri di Lampung tahun 2009 merupakan kejuaraan nasional pertamanya, dan ia berhasil meraih medali emas. Kemudian Kejuaraan Nasional Kapolri di Semarang tahun 2012 yang juga mendapat raihan medali emas.

Untuk cakupan internasional, Nanda sapaan akrabnya meraih medali emas dalam kejuaraan Silent Knight Karate Championship Malaysia di tahun 2013, dan meraih medali perunggu pada kejuaraan yang sama di tahun 2014.

Kemudian mendapatkan medali perunggu dalam Thailand Open Championship 2015 di kelas Kata Perorangan, kemudian ditahun 2016 di perlombaan yang sama berhasil mendapatkan medali emas dalam kategori Kata Beregu yang diikuti oleh berbagai negara di Asia maupun Eropa.

Bagi Nanda sendiri ajang PON adalah ajang yang paling ia favoritkan, dan menjadi kebanggan sendiri. Ia sangat bersyukur bisa berlaga di ajang PON dan bersyukur bisa meraih medali. Ini sebagai motivasi bagi dirinya untuk terus giat berlatih menuju Timnas. Walaupun telah mendapatkan banyak prestasi, tak membuat ia cepat puas diri. Dalam benaknya ada keinginan untuk mencetak–cetak prestasi lain yang mampu membanggakan Indonesia khusunya Sumut dalam dunia karate.

Hal lain yang pantas diapresiasi dari sosok Fernanda Edianto, ia tidak pernah berpikir untuk berhenti menempuh pendidikan formal. Menyandang gelar Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, sebagai bukti ia menyeimbangkan antara karate dan pendidikan formal, yang barang tentu bagi sebagian orang adalah hal yang sulit.

Namun kemampuan membagi waktu dan rajin adalah kunci ia bisa seperti sekarang. Sosok Nanda menjadi sosok yang mampu menginspirasi anak muda lain di kota Medan untuk terus berkarya, ia percaya semua orang bisa menjadi seperti dia bahkan lebih dari dia asalkan memiliki niat dan tekad yang kuat.