JAKARTA - Lembaga Kantor Berita Negara (LKBN) Antara dan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) memberikan penghargaan kepada 12 tokoh yang dinilai mampu menjaga kebhinnekaan di Indonesia.

Ke-12 tokoh ini dipilih lantaran sikap, tindakan, dan komitmennya menjaga persatuan, toleransi dan kebhinnekaan di NKRI.

"Kami memberikan penghargaan ini sebagai respon terhadap situasi bangsa sekarang ini di mana rakyat Indonesia merasakan keresahan bersama tentang kebangkitan kelompok garis keras yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ketua LPI  Boni Hargens dalam sambutan sebelum pemberian "Bhinneka Tunggal Ika Award 2017" di Wisma Antara, Jakarta,  Senin (22/5/2017).

Boni menjelaskan bahwa pemilihan para  tokoh yang menerima Bhinneka Tunggal Ika Award 2017 dilakukan secara ilmiah dalam waktu yang panjang dengan metode penilaian kualitatif. Pengumpulan data tentang kandidat, kaya dia tidak menggunakan data primer supaya bisa mengambil jarak antara kandidat dan tim evaluator.

"Kami sudah mulai melakukan penelitian sejak bulan Februari 2017 dengan memilih 30 tokoh kandidat. Kemudian FGD pada Maret 2017 mengerucut dan menetapkan 20 nama tersisa. Pada akhirnya, kami memilih 12 tokoh yang layak menerima penghargaan bhinneka tunggal ika," terang dia.

Dengan pemberian penghargaan ini, Boni berharap semua pihak bergerak melawan gerakan radikal yang ingin menghancurkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebhinnekaan.

"Tujuan acara penghargaan ini untuk mengapresiasi jasa tokoh bangsa, agar masyarakat mayoritas yang selama ini diam jadi bangkit dan bergerak bersama," tandas dia.

Ke-12 tokoh yang menerima Bhinneka Tunggal Ika Award 2017 adalah Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Istri Mantan Presiden keempat Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, budayawan Magnis Suseno serta pendiri Nurcholish Madjid Society, Yudi Latif.

"Ke-12 tokoh ini dipilih karena memiliki tindakan konkrit untuk menjaga NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, menentang keras organisasi-organisasi radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, memiliki keteladanan jaga persatuan, dan komitmen memperjuangkan keadilan," ungkap dia.

Sementara Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat mengatakan LKBN Antara bangga bisa ikut mendukung acara penghargaan Bhinneka Tunggal Ika Award 2017. Pria yang biasa Dimas ini menegaskan bahwa sejak berdirinya, Antara berkomitmen mendampingi, mendukung dan mendorong kreativitas di Tanah Air.

"Antara didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh A.M. Sipahoetar, Mr. Soemanang, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena, mereka ingin mewujudkan cita-cita semangat kebangsaan mereka saat itu. Itu lah mengapa Antara bangga bisa ikut menjadi bagian dalam acara ini," kata Dimas.

Menurut dia, acara Bhinneka Tunggal Ika Award 2017 merupakan salah satu upaya merespon tantangan kebhinnekaan saat ini. Penghargaan tersebut, kata dia bisa mendorong semua pihak untuk berkomitmen dan bertindak menjaga persatuan, kesatuan, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Semoga dengan penghargaan ini, kita semakin kuat menghadapi persoalan yang melanda kebhinnekaan dan kebangsaan di Indonesia," pungkas dia. ***