LABUHANBATU - Sistem pengadaan pekerjaan dan pemenangan tender berbasis online (e-Procurement) di kantor logistik PTPN IV dinilai tidak transparan. Disinyalir kuat adanya permainan dari oknum tertentu. Padahal pihak pimpinan managemen perusahaan BUMN itu, sedang berbenah sesuai motonya jujur, tulus, dan ikhlas dengan menerapkan Sistem LPSE yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, mutu, dan transparansi dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

Menurut sumber GoSumut, dalam sistem pengadaan dan pemenangan salah satu kontraktor di sana, banyak indikasi yang salah. Makanya, dia meminta agar direksi PTPN IV tanggap dan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang telah melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh management, misalnya melakukan sidak ke instansi bagian logistik.

"Seharusnya pihak rekanan atau calo tidak dibenarkan masuk menemui pejabat dan karyawan yang bertanggung jawab di bagian logistik, karena bisa saja oknum karyawan dengan pihak kontraktor melakukan kesepakatan pemenangan tender yang dapat merugikan orang (direktur CV) lain dan perusahaan," ungkap sumber tersebut, Sabtu (6/5/2017)

Menurutnya, hal ini bukan hanya omongan semata. Sumber juga mengaku bahwa dirinya memiliki data kecurangan yang dilakukan pejabat logistik. Sebab, katanya, ada oknum calo yang bebas keluar masuk ke ruangan itu sebagai perpanjangan tangan untuk mengurus pemenangan tender yang akan diumumkan melalui sistem online.

Tapi sebenarnya, kata dia, pengadaan sistem online itu hanya formalitas saja. Sedangkan pemenangnya, sudah ada yang mengaturnya.

"Aku salah satu mitra perusahaan, (aku juga) siap menunjukkan bukti-bukti rekaman dan data lain apabila Bapak Direktur Utama PTPN IV, Dasuki Amsir memerlukannya," bebernya.

Sementara itu, Kepala Bagian Logistik PTPN IV Kandir Medan, Edi Supradigama saat ditemui wartawan di ruangannya, berjanji akan menertibkan oknum yang tidak berkepentingan atau calo yang masuk ke ruangan tersebut.

"Dan kami bekerja sudah sesuai dengan peraturan," jawabnya.