MEDAN - Petugas gabungan Kepolisian Resor Kota Besar Medan bersama Kepolisian Sektor Medan Kota dan Polsek Medan Barat yang melakukan perburuan terhadap pelaku penganiayaan yang menyebabkan Yosua Immanuel Pasaribu meninggal dunia berhasil menangkap 15 tersangka, satu di antaranya terpaksa ditembak pada bagian dada. Selain itu, di antara 15 orang tersebut, terdapat seorang wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Informasi dihimpun GoSumut di Mapolrestabes Medan, Sabtu (22/4/2017) wanita yang dimaksud ialah Wiwik (50) penduduk Jalan Multatuli, Kelurahan Hamdan, Medan Maimun.

Wanita ini mengaku, bahwa dirinya hanya sekedar ikut menampar korban yang tewas. Hal itu dilakukannya karena tidak suka dengan profesi korban sebagai informan Polisi.

"Saya awalnya lihat-lihat aja, Pak. Tiba-tiba warga udah mukuli korban. Saya cuma menampar korban sekali aja Pak," kata Wiwik saat dihadirkan dalam siaran pers yang dipimpin Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho.

Tidak sampai di situ, wanita paruh baya inipun tidak menyangka dirinya akan berurusan dengan polisi karena sempat menampar korban. "Saya pun terkejut kalau polisi menangkap saya dari rumah," ujarnya.

Dari itu, ia memohon agar dirinya tidak dilibatkan dalam kasus ini. "Saya minta tolong kali lah pak dibantu," pintanya.

Sebelumnya, Yossua Immanuel Pasaribu tewas akibat dimassa oleh sekelompok orang karena dituding sebagai informan Polisi. Jasad pemuda malang itu ditemukan di bantaran sungai deli, Jalan Sei Deli Medan Barat. Dalam kaitan itu, petugas telah mengamankan 15 orang, satu di antaranya ditembak mati karena melukai petugas. Sedangkan tiga lagi tengah diburu.