MEDAN-Hingga saat ini, kesadaran petani padi di Sumatera Utara (Sumut) untuk mengasuransikan tanaman padi sawahnya masih minim. Itu terlihat dari belum adanya seorang pun petani yang terdaftar untuk ikut asuransi hingga pertengahan April 2017.

"Padahal, asuransi usaha tani padi (AUTP) yang diprogramkan pemerintah ini sangat bagus sekali untuk melindungi petani dari kerugiaan atas tanaman padinya yang mengalami kegagalan," kata Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Jonni Akim Purba di Medan.

Menurut Akim, yang didampingi Kasi Pembiayaan dan Investasi Lusyantini, AUTP merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi risiko ketidakpastian akibat dampak negatif perubahan iklim yang merugikan petani.

Misalnya, gagal panen akibat risiko banjir, kekeringan dan serangan organisme penganggu tumbuhan (OPT) pada lahan irigasi dan non irigasi.

Adapun kriterianya, petani pemilik/penggarap dengan kepemilikan lahan maksimal dua hektare, berada pada wilayah produksi padi atau penyelenggara upsus padi yang terletak dalam satu hamparan.

"Ganti rugi yang dipertanggungjawabkan dengan kondisi persyaratan umur padi sudah melewati 30 hari setelah tanam dan intensitas kerusakan berkisar 75% pada setiap petak sawah," jelas Akim.

Ditambahkan Lusyantini, untuk premi asuransi yang harus dibayarkan berkisar Rp 180.000 per hektare namun yang dibayarkan petani hanya berkisar Rp 36.000 per hektare sedangkan sisanya Rp 144.000 dibayar pemerintah.

"Untuk pertanggungannya sendiri bila terjadi kegagalan petani akan menerima sebesar Rp 6 juta per hektare," jelasnya.

Menurut Lusyantini, untuk tahun 2017 ini, pihaknya menargetkan 30.000 hektare lahan pertanian ikut AUTP. Target ini lebih rendah dibanding target tahun lalu yang mencapai 56.000 hektare namun yang terealisasi hanya berkisar 12.000 hektare. "Jadi, kita merujuk dari realisasi yang dicapai tahun lalu. Makanya, target kita tahun ini rendah," kata Lusyantini.

Begitupun, kata dia, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke kabupaten/kota terutama sentra tanaman padi agar petani mau ikut program AUTP ini.

"Kita berharap petani sadar dan mau mengikuti AUTP ini guna mengurangi risiko yang mereka hadapi dalam melakukan usaha tanaman padi," imbau Lusyantini.