PADANGSIDIMPUAN - Belum lagi hilang cerita sedih Amelia Nasution, siswi SMK Negeri 3 Padangsidimpuan yang bunuh diri diduga usai menerima intimidasi oknum guru, kini dari sekolah yang sama datang kabar buruk lainnya. Ini setelah Posko Pengaduan UNBK FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia) menerima informasi terkait kasus di SMK Negeri 3 Padangsidimpuan ini.

Kali ini terkait kekerasan verbal yang dilakukan oknum guru berinisial KS terhadap siswi berinisial SY, IG, PNMM, KS dan SA.

“Ceritanya, kelima siswi tersebut dipanggil oleh pihak sekolah yang diwakili oleh oknum guru KS, karena belum membayar iuran Pengelolaan Usaha (PU) sebesar Rp 400 ribu,” kata Sekjen FSGI Retno Listyarti di Jakarta, Jumat (14/4/2017) seperti dilansir jpnn (grup pojoksumut).

Oknum guru KS malah menyarankan para siswi yang menunggak iuran itu menjual dirinya saja, agar iuran PU tersebut bisa mereka lunasi. “Ini tindakan yang menodai dunia pendidikan. Tidak pantas seorang guru menyuruh siswinya menjual diri,” tutur Retno.

Parahnya, oknum guru KS ini juga ternyata yang melakukan kekerasan verbal terhadap almarhumah Amel Nasution.

“Kalau Amel jurusan kesehatan, maka kelima siswi tersebut jurusan Tata Kecantikan,” terang Retno.

Seperti diketahui, Amel menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (10/4/2017) lalu, usai sembilan hari dirawat di rumah sakit. Amel memutuskan meminum racun tanaman karena tak sanggup menerima intimidasi oknum KS dengan ancaman masuk penjara dan denda ratusan ribu. Ini diterimanya, setelah bersama dua rekannya membongkar aksi curang saat ujian.

Amel menulis status di Facebooknya tentang oknum guru itu memberikan kunci jawaban kepada siswi lain di ruang ujian.