MEDAN - Terkait buruknya sejumlah fasilitas umum dan mahalnya tarif retribusi parkir di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), mendapat kritikan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Ketua Pengurus Koordinator Cabang PMII Sumatera Utara, Bobby Niedal Dalimunthe menyebutkan, panitia diharapkan dapat memberikan fasilitas lebih terhadap pengunjung yang telah membayar mahal tarif masuk ke dalam PRSU.

"Seharusnya dengan tarif 20 ribu rupiah itu, Pemprovsu sebagai panitia dapat memberikan fasilitas umum dan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Bukannya malah memberikan toilet yang bau dan kotor itu," jelas Bobby, Rabu (5/4/2017).

Selain itu, Ketua PMII Sumut ini juga mengkritisi mahalnya tarif retribusi parkir di PRSU yang dikelola Dinas Perhubungan Kota Medan. Dimana Untuk kendaraan roda 4 dikenakan tarif Rp30 ribu, dan Rp 10 ribu untuk kenderaan roda 2.

Untuk itu, Bobby meminta agar Kadis Perhubungan Kota Medan Renward Parapat, melalui jajarannya dapat menyesuaikan retribusi parkir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kita minta Kadis Perhubungan untuk membuat tarif parkir yang sesuai dengan aturan, bukan seenaknya membuat tarif semahal itu," jelasnya.

"Jika ada oknum yang berbuat curang dengan sengaja menaikkan tarif parkir yang tidak sesuai aturan tersebut, seharusnya Dinas Perhubungan selaku pihak yang paling berwenang dapat menindak tegas oknum-oknum tersebut," timpal Bobby.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pekan Raya Sumatera Utara yang akrab disebut PRSU, merupakan salah satu kegiatan intensif tahunan yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibawah Badan Usaha milik Daerah (BUMD).

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata yang ada di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.