MEDAN - Peredaran narkotika dari dalam maupun luar Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Tanjunggusta, Medan masih marak. Buktinya, narkotika jenis ganja kering seberat 10 kg ditemukan di dalam sel tahanan Blok Senyum Kamar 14/T5. Ganja kering siap edar berada di dalam bunker kamar milik narapidana Paino.

Tempat penyimpanan narkotika jenis ganja kering seberat 10 kg menyerupai bunker. Ukuran penyimpanan tersebut sepanjang 80 cm, lebar 50 cm dan kedalaman mencapai 40 cm.

Posisinya berada di bawah kasur, bunker didesain menggunakan susunan bata. Dalam kasus ini, turut juga diamankan narapidana bernama Yusrizal Daulay alias Ijal alias Ebot yang berperan sebagai pemodal.

Bunker ini ternyata sudah ada sejak lama di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjunggusta. Bunker ini ditemukan persis di bawah kasur Paino, seorang narapidana kasus pidana narkoba.

"Dari dulu sudah ada. Ketika kami periksa, ini loh kok bolong gitu. Ada penyekat semen di sini. Nah, di situ kami curigai dan langsung periksa. Ternyata di dalamnya disimpan ganja," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sumut Hermawan Yunianto.

Ia mengatakan, selama ini pihak Lapas belum melakukan razia rutin seketat itu yakni memeriksa segala sudut kamar narapidana. Hal itu baru dilakukan ketika Hermawan menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lapas Tanjunggusta menggantikan Toga Effendi, Januari lalu.

"Selama ini mungkin tidak ada kegiatan pemeriksaan sampai sedetail itu. Semenjak saya menjadi Plt dan baru satu bulan, barulah kita terapkan secara pelan-pelan karena kita tidak mau secara menusuk-menusuk nanti takut rusuh," kata Hermawan.

Kepala Lapas Tanjunggusta, Asep Syarifudin saat dikonfirmasi, belum memberikan komentar mengenai temuan ganja ini. Ia mengatakan, sedang berada di luar kota mengikuti kegiatan bersama Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumut, Ibnu Chuldun di Jakarta.

Masih menurut Hermawan Yunianto, temuan ganja kering ini buah hasil intuisi dan feelling petugas Lapas yang mengendus keberadaan barang haram berada di dalam kamar tersangka.

"Itu hasil razia rutin teman-teman pengamanan Lapas Tanjunggusta. Itu feeling teman-teman yang semakin hari kian baik. Jadi di samping feelling dari razia rutin, deteksi yang dilakukan dan akhirnya di dalam tempat tidur itu ditemukan ganja," kata Hermawan.

Untuk mengelabui petugas Lapas, Paino cukup cerdik menyembunyikan ganja kering. Ia mendesain kolong kamar tidurnya menyerupai bunker untuk menyimpan 10 kg ganja tersebut. "Di bawah tempat tidur kan ada kolong, tapi kolong itu separuhnya dibuat dinding, ada kecurigaan bahwa tersangka simpan narkoba di dalam kolong itu," kata Hermawan.

Saat disinggung perihal feelling petugas Lapas untuk sasaran berikutnya, ia tidak bisa memberikan bocorannya. Tapi rencananya, petugas akan kembali menyisir seputar kamar tersangka.