PADANGSIDIMPUAN - Hanya setengah jam ditinggal makan, Rp125 juta uang milik Dinas Sosial Pemko Padangsidimpuan raib diembat maling dari dalam mobil di Jalan Teuku Umar, Kota Padangsidimpuan, Kamis (9/3/2017).

Informasi diperoleh, Kamis (9/3/2017), Musyakhrul Harahap (43) PNS di Dinas Sosial Pemko Padangsidimpuan bersama dua temannya mendatangi Bank Sumut di Jalan Sudirman Kota Padangsidimpuan dengan menggunakan mobil toyota rush BB 1929 FP.
Sesampainya di bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu, pria yang menjabat sebagai bendahara ini, mengambil uang sebanyak Rp125 juta yang diakuinya merupakan uang operasional di Kantor Dinas Sosial.

Setelah menarik uang, mereka pun berencana kembali ke kantor yang berada di Komplek Perkantoran Pijorkoling, Padangsidimpuan Tenggara. Namun, karena merasa lapar, ketiganya singgah ke salah satu rumah makan di Jalan Teuku Umar untuk makan siang.

Uang sebanyak Rp125 yang disimpan di dalam tas ransel berwarna hitam itu pun ditaruh korban di bagian bawah tempat duduknya yang bersampingan dengan supir. Korban pun lalu memarkirkan mobilnya persis di seberang jalan tempat mereka makan.

Setengah jam selesai makan, mereka pun kembali ke tempat mobil yang diparkir. Begitu mau membuka mobil, Musyakhrul dan temannya terkejut, karena sudah mendapatkan bagian kaca samping sebelah kiri yang persis di dekat tempat duduknya sudah pecah berantakan. Begitu juga dengan tas ransel berisi uang Rp125 juta yang ditaruhnya dibawah jok mobil dekat bangkunya sudah tak lagi kelihatan.
Mengetahui kejadian itu, ia pun langsung melaporkannya ke Polres Kota Padangsidimpuan.

"Uang yang hilang diakui pelapor sebanyak Rp125 juta. Dan uang itu katanya milik kantor Dinas Sosial Kota Padangsidimpuan yang baru diambil bendahara (pelapor,red) dari Bank Sumut untuk operasional kantor," ungkap Kasat Reskrim Polres Psp AKP Zul Efendi.

Kasat membenarkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Untuk modusnya, pelaku diduga kuat memecah kaca mobil sebelum mengambil uang dari dalam.

"Masih kita lidik, dan kita masih berusaha untuk mengungkapnya," pungkasnya.