MEDAN – Pihak keluarga mengkremasi jenazah Indra Gunawan alias Kuna (43) korban penembakan yang dilakukan dua orang tak dikenal saat hendak membuka tokonya sebagai penjual senjata di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat. “Jenazahnya (Kuna-red) akan dikremasi di Jalan Delitua,” terang Kumar salah seorang kerabat korban yang tengah melayat, Kamis (19/1/2017).

Kumar mengaku tidak menyangka kalau korban tewas diterjang peluru oleh dua pengendara sepeda motor yang tidak dikenal. Bahkan, aksi penembakan yang dilakukan para pelaku cukup sadis. Pasalnya dilakukan pagi hari dan di pusat keramaian.

“Semalam aku sudah dapat kabar kalau sahabatku Kuna telah tewas ditembak,” sebutnya.

Pria yang sehari berdagang ini, berharap kepada aparat kepolisian agar segera menangkap dua pelaku penembakan dan memberikan hukuman yang tegas. “Kepada keluarga yang ditinggal semoga diberikan ketabahan dan kekuatan atas musibah yang dialami,” terang Kumar.

Sementara itu, Batmawati (67) ibu kandung korban, mengaku Kuna merupakan tulang punggung keluarga. Sebab selama ini ia yang membantu perekonomian adik-adiknya.

Atas apa yang menimpa putranya itu, Batmawati meminta pihak kepolisian, agar dapat menangkap dan menghukum para pelaku yang telah membunuh anaknya tersebut.

“Dia baik di keluarga. Kami bisa apalah. Harapan kami, supaya pelakunya cepat ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” tuturnya yang terlihat menyambut tamu dan kedatangan jenazah.

Dikatakan lagi, korban meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak. “Anak korban ada 4, namun yang paling besar laki-laki sudah meninggal. Sekarang anaknya 3 orang,” pungkasnya.

Saat menyambangi rumah duka, ratusan pelayat memadati rumah Indra Gunawan untuk memberikan rasa belasungkawa. Isak tangis juga terlihat di dalam rumah. Pihak keluarga tak menyangka korban tewas dalam keadaan tragis.

Sementara itu, dalam kasus penembakan yang menewaskan penjual berbagai jenis senjata aparat kepolisian dari Satreskrim Polrestabes Medan dan Ditreskrimum Polda Sumut tengah melakukan penyelidikan.

“Sudah tujuh saksi yang kita lakukan pemeriksaan dalam kasus penembakan yang dilakukan dua OTK tersebut,” tutur Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho.