MEDAN - Di empat kabupaten/kota seperti Medan, Siantar, Deli Serdang, dan Simalungun, Dinas Kesehatan Sumatera Utara menemukan kasus hepatitis B dengan jumlah sebanyak 208 kasus sepanjang 2016. Kepala Bidang PMK Dinas Kesehatan Sumut, NG Hikmet menyebutkan, keseluruhan kasus ini ditemukan saat pihaknya turun keempat daerah tersebut dan mendeteksi dini penyakit menular itu.

Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/1), Hikmet memaparkan, di Kota Medan, pihakny melakukan pemeriksaan sebanyak 6.000 ibu hamil, tenaga kesehatan (nakes) 2.500 orang, pengguna narkoba alat suntik (penasun) 37 orang, PSK 50 orang, mahasiswa 200 orang, infeksi menular seksual (IMS) 50 orang, dan keluarga berisiko hepatitis 50 orang.

"Hasilnya, pada ibu hamil HBsAg positifnya ada 68 orang, nakes 37 orang, penasun nol, PSK dua orang, mahasiswa tiga orang, IMS empat orang dan keluarga berisiko 18 orang," jelasnya.

Sementara itu, lanjut Hikmet untuk di Siantar deteksi dini itu dilakukan pada ibu hamil sebanyak 941 orang dengan HBsAg positifnya 11 orang, dan nakes 407 orang dengan HBsAg positifnya 4 orang.

Begitupun Deli Serdang deteksi deteksi? dini pada ibu hamil sebanyak 3.581 orang dengan HBsAg positifnya 9 orang, dan nakes sebanyak 1.000 orang dengan HBsAg positifnya 4 orang.

"Di Simalungun juga dilakukan terhadap 980 ibu hamil dengan HBsAg positifnya 20 orang serta nakes sebanyak 1.000 orang dengan HBsAg positifnya 28 orang," terangnya.

Hikmet mengatakan, untuk penyakit hepatitis B ini, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara tertinggi kasusnya ditemukan. Sesuai dengan data riskesdas tahun 2007, Indonesia menempati peringkat kedua terbanyak diantara anggota WHO dibawah Myanmar dengan 23 juta penduduk sudah terinfeksi Hepatitis B dan 5 juta Hepatitis C.

"Penularannya dari cairan misalnya darah, seperti sikat gigi, gunting kuku maupun transfusi. Virus hepatitis ini masa inkubasinya lama, dapat bertahan hingga 2 minggu sehingga memungkinkan penularan," ujarnya.

Begitupun, hepatitis B ini sebutnya memang bisa sembuh sempurna. Namun juga bisa kronis, yang jika berlanjut terus, bisa menyebabkan kanker hati dan berlanjut meninggal.

"Karenanya hepatitis B vaksinasinya sudah masuk program nasional, di Puskesmas khususnya pada anak yg baru lahir, sejak umur 0 sampai 7 hari. Lalu umur 2 bulan, hingga 4 bulan secara berulang setiap bulan," pungkasnya.