TAPANULI SELATAN - Hingga saat ini, jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) belum diketahui jumlah dan kelegalitasannya. Dinsosnaker Tapsel selaku yang berkompeten dinilai tidak transparan dan seolah 'menutupinya'. Mantan Ketua HMI Cabang Padangsidimpuan yang meliputi wilayah Kabupaten Tapsel, Irham Bakti Pasaribu mengatakan, sangat janggal sekali jika Dinsosnakertrans Pemkab Tapsel tidak mengetahui data TKA di wilayahnya. Apalagi, kata Irham, isu TKA di Indonesi sangat santer diperbincangkan.

"Isu TKA saat ini menjadi polemik di pusat. Apalagi presiden mengatakan, jumlah TKA tidak seperti yang dikatakan mencapai puluhan juta. Dan untuk membuktikannya seharusnya Dinsosnaker ikut andil untuk itu," ungkap Demisioner HMI ini, Kamis (19/1/2017).

Irham mengkritisi, jika instansi tersebut beserta perusahaan tidak mau terbuka soal data TKA di Kabupaten Tapsel ini. Bahkan, ia menduga kuat ada sesuatu yang 'tidak beres'.

"Artinya, kami menduga ada 'permainan' soal data dan jumlah TKA yang masuk serta menetap di Bumi Dalihan Natolu ini," tukasnya.

"Jika data itu transparan, paling tidak pihak aparat keamanan tahu untuk mendeteksi dini guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Artinya, jangan sempat timbul masalah, baru sibuk kemudian," timpal pria yang juga Ketua Ikatan Alumni Mustafawiyah ini.

Makanya, Irham meminta agar instansi yang berwenang dan juga perusahaan terbuka soal dataTKA agar tidak terjadi polemik di kemudian hari. "Ingat, Bumi Dalihan Natolu ini sangat kaya raya, jangan sampai jatuh ke tangan asing yang ingin memecah persatuan dan persaudaraan kita. Karena kita tidak tahu TKA yang masuk ke wilayah kita seperti apa dan untuk apa," risaunya.

Irham mengaku, dirinya tidak anti dengan TKA, meski berasal dari negara cina dan lainnya. Namun, soal kelegalitasan dan izin yang harus ditegaskan. "Kok hanya sekadar memberi tahu berapa jumlah dan data mereka (TKA) saja harus mencari kesana- kemari. Kami tidak anti kepada TKA, tapi harus jelas, itu saja," pungkasnya.

Sebelumnya, Plt Kadis Sosnakertrans Tapsel, Amros mengaku belum mendapatkan data soal TKA, khususnya yang berkaitan dengan proyek PLTA di Marancar. Padahal, menurut informasi dari masyarakat sekitar, meski belum diketahui berapa jumlah pastinya, namun diperkirakan TKA ini sudah tiga bulan menempati sebuah rumah di Kelurahan Pasar Sempurna Marancar dan juga di Kecamatan Sipirok.