BLANG PIDIE – Mendekati hari pencoblosan pilkada, semakin beragam trik yang yang dilakukan para kandidat. Di Aceh Barat Daya, ada yang menyebutkan program bedah rumah ataupun pembagian rumah duafa merupakan inisiatif penguasa yang harus terus dibalas budinya oleh penghuni rumah tersebut.

Salah seorang anggota DPRK Abdya yang juga merupakan mantan kombatan yang tergabung dalam Fraksi Aceh, Khairuddin, menegaskan, program bedah rumah bukanlah alat kampanye penguasa.

Baca

DPRK Abdya: Jika Di-perbup-kan, Gaji Tenaga Kontrak Harus Dibayar

Surati Presiden, 10 Anggota DPRK Abdya Tolak Perbup APBK

Kepada GoAceh, Rabu (18/1/2017) Ia mengungkapkan, pembagian rumah duafa memang sarat permainan politik. Seharusnya, pembagian rumah duafa menjadi berkah bagi penerima yang betul-betul berhak. “Memang di Abdya saat ini pembagian rumah duafa justru pelaksanaanya  berubah menjadi berbau politis,”tegasnya.

Menurutnya, program bedah rumah yang sedang berjalan itu diperuntukan bagi masyarakat miskin, bukan untuk  alat kampanye penguasa. “Kita sudah mengetahui pemainnya dalam program ini,” sebut Khairuddin.

Untuk itu, Khairuddin berharap kepada dinas terkait agar dalam memberikan bantuan rumah duafa sesuai dengan data yang telah direkomendasi awal oleh aparatur gampong. ”Dinas terkait jangan kecewakan masyarakat yang berhak menerima
bantuan tersebut,” pungkasnya.