MEDAN - Kepolisian Sektor Delitua resmi menyerahkan Pretty Juliana Ningsih Hasibuan (32), pelaku pembunuhan yang tega menghabisi nyawa putranya, Muhammad Altahir (2,5) pada Minggu, (15/1/2017) lalu ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem, Jalan Tali Air, Kecamatan Medan Tuntungan.  Petugas menyerahkan penduduk Jalan Besar Medan-Delitua, Gang Dahlia Ujung, Lingkungan V, Desa Suka Makmur, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu ke RSJ milik Pemprov Sumut itu guna menjalani observasi.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSJ Pemprov Sumut Prof Dr M Ildrem, dr Vera membenarkan, pihaknya telah menerima penyerahan Pretty ke pihaknya untuk keperluan observasi selama 14 hari ke depan.

"Kita masih mengobservasi yang bersangkutan selama 14 hari ke depan. Ia diserahkan Polsek Delitu pada Minggu kemarin," kata Vera Kepada Gosumut, Rabu (18/1/2017). 

Akan tetapi, orang nomor satu di bidang pelayanan medis RSJ plat merah itu menjelaskan belum bisa menyampaikan hasil diagnosa yang dilakukan tim medis. 

"Semalam kita baru melakukan tes psikologi. Prosesnya sampai 14 hari," jelas Vera.

Selain melakukan psikotes terhadap Pretty, ia menyebutkan, pihak medis juga mengamati tingkah laku dan cara serta proses berfikir wanita yang telah menjanda sejak setahun terakhir tersebut. 

"Tim dokter kami yang akan buat satu diagnosa lalu disampaikan kepada penyidik setelah 14 hari," sebut Vera semabari mengatakan Pretty sepertinya mengalami gangguan jiwa.

Sementara, Kepala Kepolisian Sektor Delitua, Kompol Wira Prayatna, mengatakan, penyidikan akan dihentikan jika hasil observasi berdasarkan diagnosa tim medis menyebutkan pelaku memang mengalami gangguan jiwa alias tidak waras. "Sebaliknya, jika dia tidak gila, proses hukum kita lanjutkan," kata mantan Wakasat Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Medan ini. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Reskrim Polsek Delitua, Iptu M Rian menambahkan, pelaku memang telah menunjukkan sikap atau tingkah laku aneh pascaditinggal sang suami. Kanit bilang, hal itu diketahui berdasarsarkan keterangan pihak keluarga Pretty. "Menurut keterangan keluarga, tingkah aneh Pretty muncul sejak bulan Agustis 2016 tahun lalu. Di mana ia sering mencabut rambutnya sendiri ketika seorang diri," tambah orang nomor satu di Unit Reskrim Polsek Delitu tersebut. 

Informasi sebelumnya, Muhammad Altahir tewas dalam kondisi mengensakan dengan 28 luka tusukan pisau pada bagian tubuhnya. Ironisnya, pelaku pembunuhan itu tidak lain adalah orang yang melahirkan korban sendiri dengan menggunakan dua bilah pisau dapur yang mengakibatkan usus bocah tidak berdosa itu keluar. Tidak sampai di situ, luka pada dadanya juga disebut dokter forensik, Ismurijal, tembus hingga ke paru - paru dan jantung.