SURABAYA - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya mengawasi ketat peredaran jajanan anak sekolah. Sebab BNN mendapat informasi adanya lima kasus makanan dan minuman yang terkontaminasi narkoba yang dikonsumsi anak TK.

Kepala BNN Kota Surabaya, AKBP Suparti mengatakan, setelah mendapati informasi dan temuan dari BNN pusat, pihaknya langsung mendatangi tempat maupun pusat jajanan anak guna mengecek modus baru peredaran narkoba tersebut.

"Adanya temuan seperti disampaikan Pak Budi Waseso, petugas kami langsung turun di tempat-tempat penjual jajanan, khususnya jajanan untuk anak-anak. Wilayah yang kita datangi sesuai dengan wilayah hukum BNN Kota Surabaya," katanya dikutip merdeka.com dari Antara, Minggu (15/1).

Tak hanya melakukan inspeksi mendadak, Suparti mengaku pihaknya juga memberi pemahaman kepada masyarakat terkait peredaran gelap narkoba dengan bermacam modus. BNN juga mengimbau kepada anak-anak yang masih duduk di bangku TK dan SD untuk tidak jajan sembarangan.

Sebab, katanya, peredaran narkoba akhir-akhir ini semakin banyak modus yang digunakan para bandar maupun pengedar.

Ditanya tentang sekolah-sekolah yang telah mendapat penyuluhan dari BNN Kota Surabaya, Suparti enggan menjelaskan dengan alasan pihaknya juga melakukan penyelidikan tentang temuan BNN Pusat.

"Intinya kami sudah melakukan penyelidikan sekaligus sosialisasi di sekolah-sekolah. Yang terpenting adalah anak-anak TK maupun SD jangan jajan sembarangan atau menerima sesuatu dari seseorang yang tidak dikenal," paparnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengaku sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan informasi terkait jajanan anak seperti yang terindikasi tercampur dengan zat adiktif tersebut.

"Sampai sekarang kami belum mendapatkan jajanan yang dimaksud apakah kue kering kah atau kue basah, atau semacam fast food yang dikemas," ucapnya.

Meski belum ada indikasi mamin tersebut masuk ke Jawa Timur, Frans tetap melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas Kesehatan maupun Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, untuk mencegah masuknya narkoba tersebut.

"Tidak ada kata lain secara parsial untuk memberantas narkoba. Polda Jatim juga akan melakukan kerja sama dengan penggiat narkoba dan masyarakat antinarkoba," katanya.

Sebelumnya, pada Kamis (12/1) Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengungkapkan temuan lima kasus makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak TK telah terkontaminasi narkoba.

Dari temuan BNN dan laporan masyarakat ini, modusnya adalah warung-warung di sekitar TK tersebut dibiayai oleh sindikat jaringan narkoba untuk memberikan campuran pada berbagai makanan dan minuman yang dijual.(mdk)