JAKARTA - Mantan Ketua yang juga mantan Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Amien Rais menyebutkan akan lebih berat mempertahankan kedaulatan politik ekonomi dan pertahanan keamanan, bila umat Islam kalah pada Pilkada DKI Jakarta.

Menurut Amien Rais, ancaman terhadap Indonesia saat ini di titik paling kritis. Kondisi ini disebabkan di negeri ini ada boneka-boneka politik dan ekonomi.

Amien melihat selama ini Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok seolah-olah bekerja untuk rakyat, tapi sebenarnya melayani kepentingan pengusaha besar yang ingin menguasai Jakarta dan Indonesia. 

Terbukti dalam beberapa kasus mantan Bupati Belitung Timur itu mengabaikan nasib kaum mustadafin demi kebijakan pengembang di Jakarta. "Mereka akan mengambil kedaulatan ekonomi negara ini," ujarnya, seperti dilansir republika.co.id.

Amien lantas menyindir pihak yang mengatakan, komunisme tidak berbahaya lagi. Padahal, terang dia, yang sekarang mengalahkan kekuatan ekonomi AS di dunia sebagai negara adidaya itu adalah China. Negara itu dipimpin oleh hanya satu partai  PKC (Partai Komunis China). 

Sedangkan Indonesia malah membuka pintu agar dominasi China terjadi di tanah air ini. Pemerintah yang membebaskan visa belasan negara, mayoritas mereka yang melanggar aturan tinggal di Indonesia  adalah warga negara China.

"Saya diberitahu oleh salah satu anggota DPR  terbaru ada 20 ribu imigran China di Bali yang terungkap," katanya.

Maka ia meminta untuk umat Islam di Indonesia agar cermat. Ikutilah para ulama yang menyerukan persatuan umat Islam. Ulama yang menyampaikan sesuatu yang hak, dan dengan yang benar itu mereka menegakkan keadilan. 

"Saya akan mengajak umat Islam sekali lagi  untuk berani, karena sekarang ada izzah yang datang ke muslim Indonesia. Karena itu pilkada dengan kekuatan Islam tidak boleh kalah. Cuma sekarang kita jangan lengah dan melempem, selama kita betul-betul berjihad di jalan Allah pasti akan ditolong Allah.  Bersama kita jadi kuat dan berpecah belah kita jadi lemah," ujarnya.

Menanggapi hal ini Juru Bicara Tim pemenangan Ahok-Djarot, Bestari Barus membantahnya. Menurutnya, publik seharusnya melihat apa yang diomongkan Amien Rais tidak sesuai bukti. "Hanya atas ketidaksukaan saja," ujarnya.***