JAKARTA - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan, mengklarifikasi kabar tentang anggota organisasi massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) memukuli simpatisan Front Pembela Islam (FPI) di Bandung, kemarin.

Menurut Anton, memang ada keributan antarsimpatisan ormas di halaman satu rumah makan Ampera di Bandung kemarin. Tetapi itu bukan anggota GMBI dengan FPI, melainkan simpatisan ormas lain dengan anggota FPI.

"Tidak satu pun anggota GMBI yang melakukan kekerasan atau terlibat keributan dengan mereka (FPI)," kata Anton kepada wartawan di Markas Polda Jabar di Bandung pada Jumat, 13 Januari 2017.

"Memang ada sedikit keributan, yaitu di (Rumah Makan) Ampera, tetapi (itu terjadi karena) sebelumnya ada salah satu anggota ormas yang bukan GMBI yang saat itu dipukuli dan dibacok oleh anggota FPI. Dua orang (korban), dan satu orang dipukul pakai balok," ujarnya.

Setelah peristiwa penganiayaan itu, sejumlah kader ormas (tidak disebutkan namanya) mencari orang-orang yang ditengarai sebagai pelakunya. Mereka menemukannya saat orang itu berada di Rumah Makan Ampera lalu terjadilah perkelahian. "Itu pun dengan tangan kosong."

Anton memastikan tidak ada korban penusukan, apalagi dibunuh. Dia bahkan menyebut itu keributan kecil. "Keributan (itu) juga bukan anggota GMBI, tapi LSM (lembaga swadaya masyarakat/ormas) di luar GMBI."

Kasus keributan atau perkelahian itu, kata Anton, telah ditangani Kepolisian Resor Kota Besar Bandung. Dia sekaligus mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Begitu juga dengan kabar bohong yang menyebutkan anggota FPI dianiaya simpatisan GMBI. ***