MEDAN - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengeluarkan peringatan dini terhadap lima kawasan di Sumatera Utara yang berpotensi terjadinya longsor. Kawasan tersebut antara lain Tanah Karo, Sibolangit, Parapat, Tarutung dan Sibolga.
 
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan, Kamis (5/1/2017) menjelaskan, kelima wilayah itu berpotensi longsor dikarenakan masih menghadapi hujan ringan hingga sedang dengan durasi yang lama. "Kita himbau kepada masyarakat selalu mewaspadainya," pinta Syahnan.
 
Untuk ketinggian gelombang laut, pihaknya juga mewarning nelayan untuk berhati-hati, khususnya di perairan Aceh dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5-4 meter.
 
"Gelombang laut di Aceh wajib diwaspadai para nelayan yang ada di daerah tersebut. Kalau peringatan ini diabaikan dapat berakibat fatal bagi nelayan itu sendiri," sebutnya.
 
Kondisi cuaca di Provinsi Sumatera Utara untuk tiga hari ke depan diprediksi masih berpotensi angin kencang, longsor, hujan ringan hingga sedang dengan durasi yang lama dan banjir kiriman dari daerah pegunungan. 
 
"Seluruh kabupaten/kota masih hujan diwaktu siang dan sore hari, tapi di Gunung Sitoli terjadi hujan lebat pada malam harinya," katanya.
 
Untuk kecepatan angin di wilayah Sumut, pihaknya mencatat 20 knot/jam. "Penyebab tiang listrik tumbang menimpa satu unit mobil angkutan umum di wilayah Tanah Karo dan pohon kemiri tumbang menimpa gereja GPDI serta rumah di wilayah Desa Rumah Pilpil, Sibolangit, karena angin kencang yang mendadak dan tak dapat terdeteksi oleh radar. Apapun ceritanya, masyarakat harus mewaspadainya," pintanya.
 
Mantan Kepala Stasiun Geofisika Denpasar ini juga mengatakan, potensi angin kencang tiga hari ke depan diprediksi masih terjadi. Hanya saja mereka tidak dapat memprediksi lokasi yang akan terjadinya angin kencang.
"Potensi bisa saja terjadi, tapi kita tidak bisa memastikan lokasi yang terjadi, karena durasi angin kencang terjadi hanya 3 menit dan radar kita sulit memantaunya," ungkapnya.