JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku kenal baik dengan Ramlan Butar Butar, otak sekaligus salah satu dari empat pelaku perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur.

Menurut Tito, ia tahu betul sepak terjang Ramlan saat dirinya masih menjabat Kasat Reskrim (sekarang Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Pelaku merupakan spesialis perampokan rumah.

?"Saya semalam sudah dikasih tahu oleh tim lapangan sebenarnya bahwa pelaku adalah Ramlan. Saya baru tahu, ini pemain lama pelaku 365 (pencurian dengan kekerasan). Saat saya Kasat Serse di Polda Metro Jaya dia dikenal dengan nama Polkas dan sekarang main lagi,?" terang dia di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).

Sejak dulu, Tito juga tahu Ramlan sebagai seorang pria yang pincang. "Sudah tua sekali dia. Enggak tahu kenapa beroperasi lagi," tambahnya.

Dia menjelaskan, Ramlan dulu memiliki kelompok. Di kalangan kepolisian, kelompok Ramlan dilabeli dengan nama ‘Grup Korea Utara’.

"Kalau dulu dia beroperasi di hari libur. Kalau ada pagar terbuka, kelompok ini langsung masuk. Nongkrongnya di Bekasi dan Pulogadung," bebernya.

Ramlan Butar Butar merupakan satu dari dua pelaku yang berhasil ditangkap polisi. Saat penyergapan, ia dan temannya, Erwin Situmorang, berusaha melawan. Alhasil, keduanya dilumpuhkan dan Ramlan tewas lantaran kehabisan darah.

Untuk mengungkap tuntas kasus ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan satu pelaku lainnya yang ditangkap Erwin Situmorang akan dijaga untuk tetap hidup.

Keempat pelaku melancarkan aksinya pada Senin sore (26/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka menyatroni rumah mewah Dodi Triono (59) dan menyekap 11 penghuni rumah di kamar mandi berukuran 2 x 1 meter.

Akibatnya, enam dari 11 korban tewas kehabisan napas dan lima lainnya kritis.***