JAKARTA - Ramlan Butar-Butar memiliki sejarah catatan kelam namun sebelum ia beralih pekerjaan menjadi perampok sadis, ia memiliki pekerjaan halal, Rabu (28/12/2016).

Nama Ramlan Butar-Butar tak asing bagi pemburu informasi kriminal. Sejak 2008, 2010 hingga 2015, Ramlan Butar-Butar bersama komplotan tercatat telah tertangkap di kasus yang sama yakni perampokan rumah mewah.

Sebuah media online nasional bahkan berhasil mewawancarai Ramlan saat tertangkap saat Polsek Depok berhasil meringkus Ramlan dan kawanannya setelah berhasil merampok sebuah rumah.

Sosok-sosok korban pembunuhan sadis Pulomas semasa hidup meninggalkan dukacita mendalam bagi rekan, saudara dan kerabat. Ucapan belasungkawa netizen banjiri akun Instagram seorang korban, Selasa (27/12/2016).

Pada wawancara tersebut Ramlan mengaku pada tahun 2008 pernah ditahan karena kasus perampokan, meski telah menghirup udara bebas ia kembali mengulangi perbuatannya.

Sebenarnya jauh sebelumnya ia memiliki pekerjaan halal yakni menjadi sopir taksi.

Namun lantaran dipecat pada tahun 2002 ia kemudian merekrut rekan-rekan sesama sopir taksi pecatan lalu membentuk komplotan perampok spesialis rumah mewah.

Ditanya alasan merampok, ia mengaku terpaksa merampok karena tak memiliki pekerjaan tetap.

Dalam aksinya Ramlan selalu merencanakan dengan matang yakni menggambar denah dan menyusun strategi.

Dalam setiap aksi Ramlan selalu memanfaatkan mobil rental. Sudah banyak sekali aksi perampokannya berhasil dilakukan.

Lalu hasilnya buat apa? Hasilnya untuk mabuk dan foya-foya di tempat hiburan malam. ***