JAKARTA - Terkait kasus penyerangan terhadap 8 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sabu Barat, NTT, mendapat perhatian publik baik di NTT maupun juga Nasional. Komnas HAM mengecam dan menyampaikan keprihatinan atas tragedi kemanusiaan tersebut.

Komisoner Komnas HAM RI, Natalius Pigai kepada GoNews.co mengatakan, bahwa serangan yang terjadi terhadap anak SDN 1 Sabu Barat saat proses pendidikan berlangsung merupakan tindakan kekerasan fisik, penganiayaan, dan penyiksaan yang mengancam keselamatan nyawa manusia.

"Namun sungguh sangat ironis peristiwa ini terjadi simpang-siur informasi baik aktor maupun juga tindakan yang lebih cenderung mengaburkan fakta peristiwa sesunguhnya. Ini yang akan kita segera selidiki," ujar Natalius, Jumat (16/12/2016) di Jakarta.

Komnas HAM juga memberi perhatian serius atas tragedi yang menimpa anak anak sekolah, sebagai harapan masa depan bangsa. Oleh karena itu, Komnas HAM akan melakukan pemantauan dan penyelidikan untuk mendapatkan data, informasi dan fakta termasuk memastikan aktor dan motif dibalik aksinya.

"Kami menyadari bahwa penyerangan terhadap siswa Sekolah Dasar ini tentu menyisakan trauma panjang bagi anak, keluarga, dan masyarakat NTT. Memulihkan keadaan dengan memastikan adanya jaminan hukum dan keadilan serta pemulihan trauma bagi siswa dan masyarakat akibat peristiwa terebut juga menjadi penting bagi kami agar Siswa Sekolah Dasar dapat melanjutkan pendidikan demi meraih cita cita dan harapan masa depan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara," ceritanya.

Komnas HAM kata dia, akan melakukan pemantauan dan penyelidikan pada Senin minggu depan baik di Sabu Raijua maupun juga di Kupang. "Langkah ini mencari fakta sebenarnya di lapangan. Kita akan segera kesana untuk melakukan pertemuan dengan aparat penegak hukum termasuk Polda NTT," pungkasnya. ***