Timnas Indonesia kembali menembus babak final AFF Suzuki Cup 2016 setelah menang susah payah atas Vietnam. Pada leg pertama, 3 Desember di Stadion Pakansari, Bogor, Lilipaly dkk menang tipis skor 2-1. Pada leg kedua, 7 Desember, skuad Garuda hanya mampu menahan imbang Vietnam skor 2-2 di Stadion My Dinh, Hanoi. Hasil dua kali pertemuan ini, tentu saja agregat gol Indonesia lebih unggul atas The Golden Stars, julukan timnas Vietnam yaitu 4-3. Maka satu tiket final piala negara-negara Asia Tenggara itu menjadi milik Boaz Solossa dkk.

Tentu saja, kemenangan ini mengatarkan senyuman publik Nusantara dari Aceh sampai Papua ke pintu kebahagian. Wajar, Indonesia bermodal baru lepas dari hukuman FIFA sudah mampu menggenggam tiket final, ini sebuah prestasi luar biasa.

Bahkan dari statistik peringkat FIFA, Indonesia adalah kontestan Piala AFF dengan peringkat terburuk per rilis bulan November. Bandingkan, Filipina di urutan 117, Vietnam 129, Thailand 129, Malaysia 156, Singapura 162, Myanmar 166, dan Kamboja 168. Sementara Indonesia di urutan 179, masih di bawah Laos 167 (nonkontestan). Hanya lebih baik dari Brunei 190 (nonkontestan) dan Timor Leste 191 (nonkontestan).

Namun di balik kebahagian itu, ternyata ada duka mendalam di negeri tercinta ini, di mana gempa bumi berkekuatan 6,4 SR melanda Aceh. Pusat gempa berjarak 18 km di timur laut Kabupaten Pidie Jaya itu pada Rabu pagi menelan korban jiwa lebih dari 100 orang. Belum lagi kerusakan rumah, gedung, masjid, dan korban luka-luka.

Sontak duka ini meluluh hati rakyat seantero Indonesia dan menarik perhatian dunia, termasuk Manahti Lestusen dkk yang pada Rabu malam sedang menyelesaikan leg kedua Piala AFF di Vietnam. Bahkan, secara langsung usai mencetak gol, pemuda kelahiran Maluku itu menyebutkan, gol dari titik putih dipersembahkan untuk korban gempa Aceh.

Tak hanya itu, sebelum dimulainya pertandingan, para pemain kedua tim dan penonton mengehingkan cipta sekitar satu menit dengan menundukkan kepala. Hening cipta ini untuk korban musibah gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Dalam suasana ini, intinya Indonesia mengamankan satu tiket final AFF Suzuki Cup 2016. Di final, Andik Vermansyah bertemu Thailand, tidak lain adalah tim kuat yang telah bertemu tiga pekan lalu di Filipina. Di mana pada penyisihan grup A itu, Indonesia kalah skor 2-4 dari tim berjuluk Gajah Perang.

Piala Tiger 2004

Sebentar melihat 12 tahun silam. Tentunya masih ingat ketika Aceh diluluhlantakan gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,1 SR disertakan gelombang tsunami. Tak sedikit, pada musibah, 26 Desember 2004 itu dengan jumlah korban jiwa mencapai 200 ribu rakyat Aceh. Kota Banda Aceh dan Meulaboh adalah kawasan terparah.

Nah ketika itu juga, timnas Indonesia sedang berjuang di semifinal Piala AFF 2004 (Piala Tiger kala itu). Hanya berselang dua hari tepatnya pada 28 Desember, pada leg pertama skuad Garuda menjamu Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno. Kedua tim juga melakukan hening cipta untuk korban gempa dan tsunami Aceh sebelum kick-off.

Pada leg pertama Indonesia menelan pil pahit setelah dikalahkan Harimau Malaya, julukan Malaysia dengan skor 1-2. Tapi skuad Garuda mampu membalasnya di leg kedua di Stadion Bukit Jalil dengan skor telak 4-1. Sehingga dalam duka ini, Ismed Sofyan dkk lolos ke final bertemu Singapura.