MEDAN - Ternyata di Kota Medan saat ini jumlah angkutan kota (angkot) dan becak bermotor (betor) cukup banyak akibatnya lalu lintas di kota ini semrawut bahkan semakin amburadul. Menurut seorang warga, Jl. Sisingamangaraja, Aslinda Hutapea, kondisi perlalu-lintasan di kota

Medan saat ini mengalami 'sakit kronis'. Karena dimana-mana dilanda kemacetan tanpa mengenal pagi, siang, maupun sore bahkan saat maghrib.

"Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan Lalu lintas masih semrawut dimana-mana. Mulai dari penataan perpakiraan, terminal liar, hingga jumlah betor dan angkot yang membludak saat ini hingga izin trayek yang masih tumpang tindih.

Akibatnya dimana-mana terjadi kemacetan lalu lintas," kata Aslinda kepada GoSumut, Kamis (8/12/2016).

Ia juga sangat mengesalkan, Dinas perhubungan (Dishub) seolah-olah tutup mata dengan parahnya kondisi lalu lintas yang semakin semrawut.

"Sekali lagi, saya sebagai warga Medan menginginkan lalu lintas jalan-jalan di kota ini menjadi lebih baik karena ada pengaturan yang ekstra optimal dan tegas oleh dinas terkait, kalau ini terus menerus dibiarkan, tiga atau 5 tahun lagi, lalu lintas di Kota Medan seperti di kota Jakarta, yang kemacetannya sangat parah sekali bahkan lebih parah dari Kota Medan saat ini," keluhnya.

Menanggapai hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat ketika dikonfirmasi GoSumut, mengatakan, tidak menutup kemungkinan Medan seperti Jakarta, karena jumlah penduduk yang terus bertambah, namun dirinya enggan dikatakan bahwa pihaknya  tutup mata melihat kondisi lalu lintas yang semrawut di Kota Medan saat ini.

"Kita selalu berupaya meminimalisir kemacetan arus lalu lintas disetiap jalan yang ada di kota ini. Bahkan untuk pengurusan izin trayek,kita selalu mengupayakan tidak tumpang tindih bahkan kita selalu melakukan kajian setiap mengeluarkan izin trayek.

Pihak kami juga sedang giat-giatnya melakukan razia terhadap kenderaan transportasi yang tidak memenuhi persyarataan,  contohnya taksi online atau betor yang masih berplat hitam," kata Renward.

Ia juga menambahkan, dishub berusaha meminimalkan kemacetan dan masyarakat juga diharapkan dapat turut serta berperan misalnya tidak melawan arus.  Sebab tanpa peran serta masyarakat kemacetan arus lalu lintas selalu saja terjadi.