NAMORAMBE - Direktur Rumah Sakit Theotokos Namorambe Medan, dr Arifin Sitompul, menghimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah di Kota Medan. Pasalnya, cuaca yang saat ini sedang melanda Sumatera Utara (Sumut) membuat daya tahan tubuh seseorang mudah mengalami gangguan kesehatan. Sehingga mudah terjangkit penyakit demam berdarah. “Banyak orang yang menganggap penyakit ini hanya demam biasa, padahal DBD bukanlah penyakit sembarangan. Jika tidak segera diatasi, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian,” terang dia saat bertemu dengan beberapa bidan yang bertugas di tiga kecamatan (Pancur Batu, Namorambe dan Deli Tua) sudah cukup banyak orang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah, Jumat (2/12/2016). 

Dia menjelaskan, berdasar pada data Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, sudah 44 orang masyarakat sumut meninggal akibat menderita DBD selama 2016. Kasus kematian pasien DBD ini umumnya terjadi akibat ketidaktahuan masyarakat tentang fase kritis dan penanganan penyakit ini dengan cara yang benar.

“Penyakit ini bisa diatasi jika petugas medis yang menerima pertama kali mengetahui tentang penanganan demam berdarah secara tepat, cara tercepat adalah bagaimana kita segera bisa mengganti cairan tubuh yang hilang dan berkurang agar orang yang terpapar penyakit ini memiliki daya tahan tubuh untuk melawan penyakitnya,” tandasnya.

Dokter yang pernah bertugas di Kabupaten Simalungun ini memberikan kesempatan kepada beberapa tenaga medis untuk berkonsultasi dalam penanganan penyakit ini ke depan, pada kesempatan itu, Arifin juga meminta kepada semua tenaga medis yang hadir untuk mengedukasi masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungannya.

“Sekarang, cuaca di Sumut tidak beraturan dan sulit diprediksi. Dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita, nyamuk sebagai vector pembawa virus paling tidak akan menghindar dan mencari tempat lain untuk bersarang. Hindari genangan air terlalu lama di sekitar tempat tinggal kita,” pungkasnya.