PADANG LAWAS - Penderita penyakit HIV/Aids di kabupaten Padang Lawas (Palas) meningkat. Tahun 2015 pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Palas hanya menemukan satu orang yang terdeteksi posistif HIV/Aids, dan tahun 2016 ini yang sudah terdeteksi positif HIV/Aids sebayak empat orang, masing-masing tiga orang laki-laki, dan satu orang lagi perempuan. Penderita HIV/Ais ditemukan satu orang pada tanggal (5/2/2016) dengan penderita usia 19 tahun, tanggal (11/2/2016) sebanyak dua orang usia 23 tahun dan usia 30 tahun, dan bulan Juli 2016 ditemukan kembali satu orang penderita HIV/Aids yang sudah dewasa.

Kabid PMK Dinkes Palas dr Ilham S melalui pemegang program HIV/Aids Dinkes Palas dr Yuni kepada GoSumut Kamis (1/12/2016) mengatakan keempat dari penderita HIV/Aids tersebut sudah exit alias meninggal dunia.

“Awalnya kita temukan penderita HIV/Aids itu atas laporan pihak Rumah Sakit Sibuhuan ke Dinkes Palas, kemudian kita memvisite (menanyakan) pasien tersebut kemudian melakukan test HIV selanjutnya menyampaikan hasilnya, setelah itu kita berikan arahan kepada pasien supaya berobat lanjutan,” ungkapnya.

Hasil penelusuran kata Yuni pihaknya menemukan satu orang laki-laki penderita HIV/Aids itu terjangkit ketika merantau diluar Kabupaten Palas, setelah pulang ke Palas sipenderita mengalami berbagai macam penyakit kemudian setelah dites ternyata positif HIV.

“Untuk satu orang perempuan yang terdeteksi positif HIV/Aids itu menceritakan terjangkitnya penyakit HIV/Aids dari suaminya. Suami saya pernah bercerita bahwa dirinya pernah melakukan hubungan seksual dengan perempuan penderita HIV/Aids,” sebut Yuni menirukan pernyataan si perempuan penderita HIV/Aids itu.

Diterangkan, untuk satu orang laki-laki penderita HIV/Aids itu pernah secara langsung berkonsultasi ke Dinkes Palas, ternyata setelah kita melakukan test HIV, kesehatan si laki-laki tersebut langsung down dan satu minggu kemudian di penderita tersebut langsung meninggal.

“Langkah pihak Dinkes Palas setelah mendapatkan informasi penderita HIV/Aids itu tidak hanya sebatas penderita saja, akan tetapi menggali lebih jauh darimana asal muasal sipenderita terjangkit HIV/Aids. Setelah itu baru kita mendatangi asalnya dan diberikan arahan supaya yang bersangkutan melakukan test HIV,” terangnya.

Dijelaskan, pihaknya hanya sebatas memberikan arahan kepada yang diduga terjangkit HIV tersebut, kalau yang bersangkutan tidak mau kita tidak bisa memaksakan kehendak untuk ditest HIV. Dan tes HIV Dinkes Palas sudah lengkap tiga macam, mulai dari tes  SD HIV-1/23.0, oncoprobe HIV-1/2, sampai advanced quatity.

“Sebenaranya kita menduga masih banyak warga Palas yang sudah terjangkit HIV, tetapi kesadaran masyarakat untuk melakukan tes HIV kurang. Kendatipun demikian kita tidak bosan-bosannya mengajak masyarakat supaya mendeteksi secara dini penyakit HIV tersebut,” sebutnya.

Yuni menduga penyebab penderita HIV/Aids itu di Kabupaten palas diakibatkan menjamurnya cafe yang menyediakan wanita tuna susila (WTS), dan seringnya waria kita keluar negeri, sehingga setelah terjangkit disana kembali kePalas sudah berhubungan dengan laki-laki lain.