MEDAN - Sejak 1980 - Juli 2016, jumlah kumulatif penderita HIV/AIDS di Sumatera Utara cenderung mengalami peningkatan hingga  mencapai 8.000 penderita. Sedangkan di Kota Medan sendiri, jumlahnya mencapai 5.000 kasus.

Plh Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Utara (Sumut) Ahmad Ramadhan mengatakan, dari segi perkembangan kasus, memang setiap bulannya, kasus HIV/AIDS di Sumut, cenderung mengalami peningkatan. "Hal ini dominan, khususnya berlaku bagi mereka yang berada di usia produktif," ungkapnya, Rabu (30/11/2016) di Medan.

Ramadhan menjelaskan, usia produktif itu, umumnya pengidap berada dalam rentang usia 12 - 40 tahun. Penularan yang terjadi, yang utama akibat perilaku seks bebas dan juga penyalahgunaan narkoba. "Tapi berkaitan dengan itu, faktor yang sangat mempengaruhi penularannya adalah perilaku Lelaki Suka Lelaki (LSL)," jelas Ramadhan.

Ramadhan mengakui, selama ini, penanggulangan penyakit HIV/AIDS yang sudah dilakukan, kualitasnya belum sesuai yang diharapkan. Adapun upaya-upaya pencegahan yang sudah dilangsungkan selama ini, dianggap belum cukup. "Sehingga, target-target yang diharapkan tidak tercapai dengan baik," sebutnya. 

Hal ini, lanjut Ramadhan, dikarenakan dana yang dimiliki untuk penanggulangan HIV/AIDS ini sangat terbatas. Sehingga butuh perhatian yang lebih dari pemerintah. 

"Dananya memang ada, tetapi sangat terbatas, sehingga ada beberapa hal yang tidak bisa dijangkau. Sejauh ini, upaya penanggulangan HIV/AIDS khususnya di Sumut, memang yang menjadi salah satu hambatan adalah masalah anggaran," pungkasnya.