MEDAN - Pasangan Bakhtiar Ahmad Sibarani – Darwin Sitompul (BADAR) yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab.Tapanuli Tengah memperoleh posisi teratas diantara pasangan calon (Paslon) lainnya.

Perolehan tersebut diperoleh dari hasil survey yang dilakukan Center For Election and Political Party (CEPP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara ( USU). Hal itu diungkapkan Walid Musthafa Sembiring, selaku Koordinator Riset. 

Menurutnya, pasangan BADAR menempati posisi pertama dengan persentase sebesar 42,75%, dan hasil survey ini melampaui perolehan ketiga paslon lainnya, seperti Amin Napitupulu – Ramses Hutagalung 19%, Buyung Sitompul – Binsar Saruksuk 14,50%, Rantinus Manalu – Sodhikin Lubis 19,50%.

"Selain karena alasan putra daerah, alasan utama lainnya yang membuat masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah memilih pasangan BADAR dalam Pilkada yang akan datang ialah karena pasangan ini dinilai memiliki perhatian yang lebih terhadap masyarakat,” kata Walid Musthafa kepada GoSumut, Rabu (30/11/2016).

Alasan lainnya menurut Walid, ialah Pasangan BADAR dinilai berpengalaman di pemerintahan.

Ketiga kriteria yang diinginkan masyarakat tersebut, umumnya masyarakat melihat kriteria tersebut ada dalam pasangan BADAR. 

“Jadi jika Pilkada Kab. Tapanuli Tengah dilakukan pada hari ini, maka bisa dipastikan pasangan BADAR akan memperoleh suara tertinggi, sebab persentase antara BADAR dengan paslon lainnya memiliki rentang yang cukup jauh, yakni sekitar 20% dari urutan ke dua,” ujarnya.

Dia mengatakan, survey ini dilakukan selama 10 hari dengan mewawancarai sebanayk 400 responden yang tersebar dan merata di seluruh kecamatan Kabupaten Tapanuli Tengah. Sementara menurut pengamat politik dari USU, Hatta Ridho  mengatakan, survey politik merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan memenuhi kaedah-kaedah ilmiah dan bertujuan untuk menyerap berbagai aspirasi masyarakat. 

Dilihat dari metode penelitian dan sistem kerja lembaga survey tersebut, maka hasil survey tersebut sudah cukup representatif untuk melihat gambaran hasil Pilkada Kab. Tapanuli Tengah kedepan. Menurutnya, figur yang berpengalaman dan putra daerah merupakan modal yang sangat baik untuk bertarung dalam Pilkada. 

“Dari berbagai hasil riset lembaga survey yang dilakukan diberbagai daerah, kedua faktor ini cukup menjadi penentu, hal ini terjadi karena adanya permintaan masyarakat itu sendiri yang menginginkan Kepala Daerahnya dipimpin oleh putra daerahnya sendiri,” jelasnya.

Dia mengatakan, Program kerja, perhatian akan kesejahteraan rakyat dan  kepedulian kesejahteraan rakyat menjadi poin tambahan yang dinilai penting untuk disuarakan. 

Menurutnya lagi, berbagai program dan janji-janji politik harus lebih realistis dan mampu menyentuh hati rakyat, karena hal tersebut dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat.