JAKARTA - Tim nasional Indonesia perlu menjaga konsenterasi hingga ke menit akhir dalam upaya merebut tiket ke semifinal Piala AFF 2016. Pasalnya, tiga dari enam gol kebobolan Indonesia tercipta di periode 15 menit akhir pertandingan, atau masa-masa ketika fokus telah menurun karena kondisi fisik yang kelelahan.

Dalam laga melawan Thailand di pertandingan perdana, Indonesia sebenarnya telah mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah sempat tertinggal 0-2 di babak pertama.

Akan tetapi gol Teerasil Dangda di menit ke-79 dan 90+4 mengubur peluang Indonesia untuk mengemas setidaknya satu poin dari laga tersebut. Hal sama juga terjadi di laga kedua melawan Filipina. Indonesia unggul 2-1 di menit ke-68 berkat dari gol Boaz Solossa.

Tapi satu kesalahan di menit ke-82 mengakibatkan Filipina mendapatkan tendangan bebas dari posisi yang menguntungkan. Phil Younghusband yang menjadi algojo pun sukses menyarangkan bola ke gawang Kurnia Meiga.

Satu hal yang bisa menguntungkan Indonesia adalah Singapura belum bisa menciptakan gol dalam dua pertandingan pertama. Ketika melawan Filipina, Singapura yang bermain 10 orang karena M. Hafiz Abu Sujad terkena kartu merah, hanya meraih imbang 0-0. Sementara di laga melawan Thailand, mereka ditekuk 0-1.

Menurut penyerang Singapura, Khairul Amri, kesebelasannya ingin menebus kegagalan mencetak gol itu ketika menghadapi Indonesia. "Kami sedang menghadapi tekanan, dan semuanya akan tergantung pada kami untuk bisa mengendalikan pertandingan dan mendapatkan gol yang kami inginkan," kata Amri, seperti dikutip dari The New Paper.

"Kami juga harus memastikan kami tidak frustrasi jika tidak mampu mencetak gol cepat, dan terus mengikuti rencana pelatih".

Baik Singapura maupun Indonesia harus mendapatkan kemenangan dan juga berharap Thailand menahan imbang atau mengalahkan FIlipina, jika ingin lolos ke babak selanjutnya.Thailand telah memastikan tiket ke semifinal sebagai pemuncak Grup A. ***