MEDAN - Sekaitan dengan rencana aksi lanjutan demonstrasi 4 November 2016 yang akan digelar pada 25 November 2016 mendatang, pihak Kepolisian melalui surat undangannya mengajak seluruh elemen masyarakat anti penistaan agama mengikuti apel siaga, Selasa, (15/11/2016). Menanggapi hal tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara (PWPM-SU), Basyir Hasibuan menegaskan sikapnya untuk tidak menghadiri apel siaga tersebut. Penegasan tersebut disampaikannya lewat instruksinya kepada seluruh pengurus Pemuda Muhammadiyah di Sumut.

"Kepada seluruh pengurus Pemuda Muhammadiyah se-Sumatera Utara agar tidak menghadiri undangan apel siaga dari pihak Kepolisian sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan," imbau Basyir kepada seluruh pengurs Pemuda Muhammadiyah di Sumut.

Basyir menyebutkan, alasannya untuk menolak undangan tersebut karena ia menilai hukum hanya tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Terlebih soal kasus penistaan agama oleh Ahok. "Ketika proses hukum tumpul ke atas tajam kebawah, maka harus ada kritik gerakan terhadap ajakan Polri untuk melakukan apel siaga," kata Basyir.

Informasi sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) melalui Surat Telegram Kapolri nomor ST / 2750 / XI / 2016 tertanggal 11 November 2016 tentang melaksanakan apel besar Kebhinekaan Cinta Damai di wilayah hukum masing - masing. Berdasarkan telegram tersebut, Kepolisian mengundang elemen masyarakat yang ada di wilayahnya untuk melakukan apel siaga bersama termasuk mengundang Pemuda Muhammadiyah.