MEDAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Sumut meminta agar masyarakat mewaspadai terjadi air kiriman dari pegunungan dan adanya potensi longsor akibat dari curah hujan.

Saat ini, BMKG Wilayah I Sumut mencatat, intensitas curah hujan di daerah pegunungan ringan hingga sedang. Tiga hari ke depan, curah hujan di dataran rendah masih berpotensi sedang hingga tinggi.

Kepala Bidang dan Data BMKG Wilayah I, Sunardi SKom mengatakan, musim hujan di Provinsi Sumut diperkirakan sampai November. "Daerah pegunungan sekarang ini sudah masuki musim hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," kata Sunardi, Kamis (10/11/2016).

Menurut Sunardi, air hujan yang terjadi di daerah pegunungan akan berdampak ke dataran rendah. "Diprediksi air hujan berdampak ke dataran rendah. Sewaktu-waktu akan terjadi air kiriman dari pegunungan ke dataran rendah," ujarnya.

Sedangkan curah hujan di Kota Medan tiga hari ke depan masih tinggi. Untuk hujan di daerah lain seperti Stabat dan Langkat diprediksi bersifat merata dengan intensitas sedang. "Pada intinya secara keseluruhan Sumut musim hujan disertai angin kencang dan kilat/petir," tuturnya.

Adapun daerah yang berpotensi longsor hingga November ini, kata Sunardi, antara lain Karo, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Palas, dan Paluta. "Kalau sudah musim hujan di daerah itu berpotensi longsor," ungkapnya.

Sunardi menyebutkan hujan diprediksi terjadi pada sore dan malam hari. "Kalau siang hari hujan jarang terjadi, tapi itupun tergantung kondisi alam juga. Untuk suhu udara minimal 29 derajat celsius dan maksimal 33 derajat celsius. Tinggi gelombang laut 2-3 meter," bebernya.

Untuk itu, dirinya mengimbau agar warga yang tinggal di daerah bantaran dan perkotaan mewaspadai banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi. "Daerah pegunungan yang kini telah masuki hujan dengan intensitas ringan hingga sedang waspadai longsor," tandasnya.